Mengenang Sastrawan Ajip Rosidi, yang Populerkan Sastra Rancage

Obituari

Mengenang Sastrawan Ajip Rosidi, yang Populerkan Sastra Rancage

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 30 Jul 2020 07:14 WIB
Budayawan Ajip Rosidi
Sastrawan Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun Foto: Badan Bahasa Kemendikbud/ Istimewa
Jakarta -

Kabar duka kembali menyelimuti dunia sastra Tanah Air. Setelah Sapardi Djoko Damono yang berpulang pada 19 Juli, kini budayawan Ajip Rosidi tutup usia.

Sastrawan yang juga suami aktris senior Nani Wijaya meninggal di Rumah Sakit Tidar Magelang pada 29 Juli 2020 pukul 22.30 WIB.

Pria kelahiran Jatiwangi, Majalengka pada 31 Januari 1938 dikenal sebagai orang yang mempopulerkan Sastra Indonesia sampai mengajar di Jepang pada 1967. Ajip Rosidi menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peraih Hadiah Sastra Nasional itu memulai kariernya sebagai sastrawan pada 1952. Karya-karyanya banyak bermunculan di media massa dan dikenal sebagai sastrawan yang paling produktif.

Dalam jangka waktu singkat, Ajip Rosidi menulis 326 karya dan dimuat di 22 majalah, menurut penelitian Dr Ulrich Kratz. Tahun-tahun Kematian merupakan buku perdananya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya sastra Indonesia saja yang dipopulerkan Ajip Rosidi ke dunia internasional, tapi peraih Hadiah Seni dari pemerintah di tahun 1993 itu menjadi pendiri penerbit Pustaka Jaya (1971), pendiri Yayasan PDS HB Jassin (1977) hingga Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1972-1981).

Kiprahnya dalam mempopulerkan sastra Sunda juga berlanjut dengan mendirikan penerbit Kiwari di Bandung (1962), penerbit Cupumanik (Tjupumanik) di Jatiwangi (1964), Duta Rakyat (1965) di Bandung.

Budayawan Ajip RosidiBudayawan Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun Foto: Badan Bahasa Kemendikbud/ Istimewa


Dirikan Yayasan Kebudayaan Rancage

Ajip Rosidi juga mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancage bersama teman-temannya Erry Riyana Hardjapamekas, Edi S. Ekajati, dan beberapa tokoh lainnya yang setiap tahun memberikan penghargaan sastra Rancage pada 1989.

Penghargaan dan yayasan yang menggunakan dana pribadi, Ajip Rosidi mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Sunda. Setelah itu hadiah Rancage selalu diberikan setiap tahun.

Hadiah sastra ini memberikan kepada sosok yang mengembangkan sastra Sunda, sastra Jawa, sastra Bali sampai sastra Lampung.

Saat memberikan Anugerah Sastra Rancage 2018, Ajip Rosidi mengatakan memberikan hadiah sastra tahunan secara tak langsung, sama saja memberikan contoh apresiasi pada sastra.

Setiap tahun, Ajip Rosidi hadir dalam penganugerahan tersebut. Di Anugerah Sastra Rancage 2019 bersama sang istri Nani Wijaya, acara penganugerahan juga memeriahkan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-81 tahun.

Ia semringah sambil memotong tumpeng nasi kuning. Ajip Rosidi bersyukur gelaran yang ke-31 tahun diselenggarakan itu masih berjalan sampai sekarang.

"Alhamdulillah bersyukur. Atas kehendak tuhan juga, hadiah sastra Rancage masih ada hingga saat ini," tutur Ajip Rosidi.

Sosok Ajip Rosidi juga dipuji oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang mengapresiasi peran sang budayawan dalam melestarikan dan mengembangkan dunia sastra, khususnya Sunda,

"Ajip Rosidi sangat konsisten melestarikan budaya sastra Sunda. Beliau menginspirasi dan patut dicontoh," ucap pria yang akrab disapa Kang Emil, pada 31 Januari 2019.

Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun.




(tia/wes)

Hide Ads