Dewan Kesenian Jakarta: Lawan Berita Hoax dengan Seni

Surat Terbuka Hantam Hoax

Dewan Kesenian Jakarta: Lawan Berita Hoax dengan Seni

Irawan Karseno - detikHot
Rabu, 08 Feb 2017 13:09 WIB
Irawan Karseno sebelah kanan. Foto: Ari Saputra
Jakarta - Saya amati di bidang kesenian dan kebudayaan, pemberitaan hoax memang tidak terlalu banyak. Karena banyak seniman atau budayawan yang langsung berdebat face to face jika ada hal yang kontra. Tapi berita hoax sampai saat ini laku di masyarakat yang luas.

Institusi kami gunakan jalur portal resmi, dan media sosial digunakan untuk jalur resmi. Pernyataan berita palsu itu harus dilawan oleh berita yang benar, dalam kasus ini jika melibatkan DKJ ya harus membuat pernyataan resmi.

Lewat media kesenian juga bisa membawa pesan apa saja, termasuk persoalan pemberantasan hoax. Ilmuwan dan budayawan pun harus terpanggil untuk menulis dengan benar, dan orang-orang yang kompeten harus menulis yang benar secara etis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu-satunya cara memberantas hoax adalah informasi atau berita palsu harus diperangi dengan informasi yang benar. Sejarah kita memang tidak lepas dari pemberitaan hoax.

Misalnya saja pemberitaan di tahun 1965 yang banyak dipercaya karena saat itu media yang masuk mesti dikontrol dan pemberitaan dianggap benar. Padahal itu nggak benar. Semakin kita pinter, pastinya kita semakin bisa pintar memilih-milih berita.

Lawan hoax dengan berita benar! Turn back hoax, ayo hantam hoax!

Irawan Karseno
Pelukis, Ketua Umum Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)

Hantam Hoax merupakan program detikcom dalam memperingati Hari Pers yang didukung oleh sejumlah tokoh dalam bentuk surat terbuka. Selengkapnya klik detik.com/hantamhoax!

(tia/doc)

Hide Ads