"Ini pakai fisik banget juga sebenarnya, karena kita kegiatannya rutin, dan gerak-gerak refleks seperti mukul snare saja itu sebenarnya butuh latihan otot," ujar Chyntia Murniati, Ketua kelompok marching band Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI) kepada detikHOT (27/01/2014).
Ia menjelaskan bahwa MBUI sendiri bersifat semi militer. "Dasarnya MBUI itu semi militer, jadi memang ada apel dan lain-lain. Dari situ kita belajar tepat waktu, atribut harus lengkap, melatih buat sigap dan cekatan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
***
Selain itu, aktif di kegiatan marching band ini ternyata juga bisa meningkat kemampuan daya pikir otak. "Hasil penilaian menjelaskan kalau marching band itu mengembangkan seluruh otak kiri dan kanan," kata T.M. Huzam, Koordinator Pelatih di Marching Band Masjid Istiqlal.
"Karena dia harus menghafal musik, menghitung display, ini membuat hampir sebagian besar anak-anak remaja yang punya hobi marching band daya ingat dan IQ-nya meningkat." Pria yang biasa disapa Ayah Huzam ini menjelaskan, bahwa ini tak sekedar kabar burung, karena telah terbukti pada anaknya.

"Sekarang dia dapat rangking terus di sekolahnya. Karena dari SMP sudah masuk marching band, manfaatnya banyak sekali. Anak-anak juga kedisiplinannya dibina."
Chyntia, yang telah ikut kegiatan marching band sejak menjadi mahasiswa baru di Universitas Indonesia juga menjelaskan bahwa dengan ikutan marching band kita bisa temukan wadah untuk memacu kita agar punya daya juang yang lebih tinggi.
"Kita jadi termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan usaha yang besar untuk, mendapatkan hasil yang besar. Jadi enggak instan-instan aja."
Mungkin dari luar kegiatan ini tampak melelahkan. Namun jangan lupa, akan banyak hal positif yang bisa membantu mengembangkan diri kita ke arah yang positif. "Harapannya dengan marching band ini, kita bisa mencetak generasi muda positif dan bisa menyalurkan bakatnya," kata Chyntia.
(ass/utw)