Cerita Deswita Maharani Hadapi Kondisi Ferry Maryadi di Ambang Maut

Cerita Deswita Maharani Hadapi Kondisi Ferry Maryadi di Ambang Maut

Desi Puspasari - detikHot
Selasa, 02 Des 2025 12:28 WIB
Ferry Maryadi dan Deswita Maharani di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2025).
Ferry Maryadi dan Deswita Maharani di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2025). Foto: Febryantino/detikcom
Jakarta -

Deswita Maharani pernah menghadapi kondisi Ferry Maryadi yang tiba-tiba drop dan gak sadarkan diri. Kala itu, Ferry Maryadi tiba-tiba hilang kesadaran saat sedang berada di dalam mobil bersama Deswita.

Ferry Maryadi menceritakan saat itu, baru pulang dari salah satu rumah sakit bersama Deswita. "Gak tahulah apa namanya (koma atau apa) cuma gak di sini aja (jiwanya). Saksinya istri saya yang ada di situ," kata Ferry Maryadi saat menjadi bintang tamu FYP Trans7, Senin (1/12/2025).

Deswita menambahkan saat itu baru pulang dari rumah sakit karena, Ferry Maryadi harus menjalani pengobatan lanjutan usai mengalami keram otot di Bandung. Sempat dirawat di rumah sakit di Bandung, Ferry memutuskan untuk berobat jalan di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kejadiannya September 2024. Aku lupa menyampaikan ke dokter kalau dia paginya baru minum obat dengan dosis yang cukup keras. Dosis yang dikasih sama dokter di Bandung keras banget. Aku lupa sampein, kalau jam 7 pagi itu dia baru minum obat itu. Jam 8.30 dia disuntik, kalau suntik langsung ke darah. Badan dia gak kuat," cerita Deswita Maharani.

ADVERTISEMENT

Ketika sedang ngobrol di mobil, Deswita sempat menerima telepon. Sambil menerima telepon, Deswita melihat suaminya yang duduk di samping sopir seperti orang yang langsung tertidur.

"Tiba-tiba dia (merem badan kebuang ke kanan), perasaan baru ngobrol. Aku tutup telepon, ada ngeces dari mulutnya, aku ambil tisu, ternyata posisi dia lidah udah masuk ke dalam sini (tenggorokan), (mulut) kebuka, dia keringetan banget. Aku bangunin gak bangun, gak bergerak, aku pukul dia kencang," tuturnya.

Dia meminta ke asistennya yang saat itu mengemudikan mobil untuk menuju IGD terdekat dari pintu keluar tol.

"Sampai aku goncang-goncangin dia terus. 'Cari IGD terdekat', itu masih gak bergerak, udah (ngorok) karena tiba-tiba dia (ngorok). Dia ngorok aku panggil- aku panggil, 'Ayah bangun'," kata Deswita.

"Gak tahu kenapa aku merasa itu bukan nama dia. Aku ingatnya roh kita tahunya nama kita bukan nama panggilan, 'Ferry Maryadi', aku pukul jantungnya sekencang itu, sampai dia (kehentak) ada napasnya, baru balik lagi lidahnya di posisi (normal) kayak kita," lanjutnya.

7 menit dalam ketegangan itu membuat Deswita sangat khawatir. Selama perjalanan menuju ke rumah sakit, Deswita terus memanggil nama Ferry Maryadi, persis di samping telinga suaminya.

"Pada saat itu jangankan ngomong, jari kaki dan tangan aja kaku. Pengin rasanya usap keringat, tapi gak bisa apa-apa," aku Ferry Maryadi.

"Begitu sampai di IGD tensi dia rendah banget. Aku kasih tahu (dokternya) ini kayaknya kontradiksi obat. Dokternya juga sampai, oh... ya ampun ini dibarengi," tukas Deswita.

Ferry merasa bila Deswita dan asistennya lambat memberikan pertolongan, mungkin nyawanya tidak akan selamat. Ferry Maryadi mengaku pada saat tidak sadarkan diri seperti itu, dia merasa sedang di jalan dan mata tersorot lampu yang sangat menyilaukan.

Saksikan Live DetikSore:




(pus/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads