Mpok Alpa meninggal dunia setelah berjuang sembuh dari kanker payudara. Sekitar 2 tahun lebih Mpok Alpa menyembunyikan penyakitnya dari publik dan hanya diketahui keluarga serta sahabat terdekat seperti Raffi Ahmad dan Irfan Hakim.
Tak banyak yang mengetahui perjalanan medis yang dijalani Mpok Alpa. Asisten pribadi Mpok Alpa, Tika, membagikan kisah perjuangan sang komedian berjuang melawan kanker payudara.
Pemilik nama Nina Carolina semula menjalani pengobatan di Penang, Malaysia. Kemudian pengobatan pindah ke Malaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokter Penang penginnya itu mengecilkan dulu. Jadi si cancer-nya ini mau dikecilin dulu baru ada tindakan operasi. Tapi selama berobat di Penang itu dia ngerasa gak ada perkembangan," kata Tika saat ditemui di rumah duka kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).
Akhirnya, ibu empat anak itu dipindahkan ke rumah sakit di Malaka demi mendapatkan hasil yang berbeda. Mpok Alpa sempat menunjukkan perkembangan kesehatan yan baik.
"Sebelum dia ke Malaka itu si cancer-nya itu membatu. Nah, pas yang di Malaka justru udah bisa dipegang, udah empuk," jelasnya.
Namun, masalah baru muncul. Ada bintil-bintil kecil berair yang membuat Mpok Alpa gak bisa tidur dengan nyaman.
"Cuma sempat tumbuh kayak bintil-bintil kecil itu berair dan kemarin sempat pecah itu yang bikin beliau gak bisa tidur. Beliau bilang, 'Ini perih Tika, ini perih, panas, sakit sih gak, sakit sih gak, tapi perih', karena ya kayak kita luka bakar," tutur Tika.
Mpok Alpa Sudah Dapat Jadwal Operasi di Malaysia
Mpok Alpa ternyata sudah ada rencana operasi. Dia mendapat jadwal untuk operasi pada awal Juli 2025 di Malaysia. Namun, terpaksa dibatalkan karena kondisi kesehatan Mpok Alpa yang mengharuskannya untuk menjalani rawat inap.
"Kemarin di tanggal 2 Juli beliau kan udah terbang tuh ke Malaysia. Sudah berangkat, ternyata nyampai di Malaysia disuruh pulang, padahal udah dirawat inap udah nginap, tapi disuruh pulang karena batuk. Gara-gara batuk itu beliau gak bisa dioperasi," cerita asisten pribadinya.
Selama dirawat di Rumah Sakit Dharmais, dokter memberikan antibiotik untuk membantu mengeluarkan dahaknya. Namun, batuk justru semakin mengganggu kondisi Mpok Alpa.
"Masuklah nih antibiotik, tiba-tiba beliau gak bisa rebahan, tidurnya gak bisa rebahan, dia minta duduk karena batuknya terus-terusan gak mau berhenti. Keluar, ada sedikit bercak darah," ungkapnya.
Kesempatan untuk kembali ke Malaysia datang lagi. Mpok Alpa mendapat jadwal pada 10 Agustus 2025. Namun, rencana itu kandas karena batuknya gak juga sembuh.
"Jadi di tanggal 10 (Agustus) itu dokternya udah ada, tapi beliaunya batuknya belum sembuh. Jadi mau mau gak mau tetap di Dharmais," ujar Tika.
Jumat (15/8/2025) pagi, Mpok Alpa terlihat baik-baik saja tanpa tanda-tanda kritis. Mpok Alpa hanya meminta untuk dibantu mengucapkan syahadat oleh suaminya, Ajie Darmaji.
"Menurut Bang Idung, tadi pagi sebelum beliau memang gak gimana-gimana, dia yang gak sesak napas tiba-tiba gak gitu, biasa aja. Dia cuma minta dibantu ngucap syahadat dan itu pun gak lulus karena beliau udah... mungkin apa ya... udah mau habislah gitu ya," pungkasnya.
(ahs/pus)