Dua tahun berlalu, Marshanda akhirnya membuka kisah pilu yang dialaminya. Calon suami meninggal setelah terjatuh dari lantai 26 apartemen.
Marshanda dalam channel YouTube pribadinya menceritakan hal ini setelah dua tahun berduka dan menyimpan semuanya. Kedatangannya untuk menemani kontrol ke dokter jantung, berakhir dengan mendapat kenyataan kekasih meninggal beberapa jam sebelum dirinya tiba di apartemen.
Perempuan yang akrab disapa Caca itu, mendapat penjelasan dari manajemen soal kondisi kekasihnya yang merupakan warga negara Amerika Serikat. Pria tersebut jatuh dari balkon unitnya di lantai 26 dan meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polisi gak lama datang udah di kasih tahu polisinya buat identifikasi orangnya udah dikasih tahu (oleh aku maksudnya), tahu dia itu siapa, akan dikasih informasi kamarnya. Mereka lihat keluar ke TKP polisi ikut. Kita ke kamarnya ya buat sampaikan ke kedutaan karena kan dia warga Amerika," cerita Marshanda dilihat pada Sabtu (16/8/2025).
Marshanda naik ke unit tempat tinggal kekasihnya didampingi manajemen apartemen dan pihak kepolisian. Setelah memeriksa kondisi unit dan mencari beberapa barang penting milik pria tersebut.
Marshanda juga dimintai keterangan oleh polisi. Dia menceritakan dan memberitahukan semua hal yang diperlukan oleh kepolisian.
"Dia datang dari California ke Jakarta untuk saya. Keluarga semua di Amerika gak ada di sini," tutur Marshanda.
Polisi menjelaskan karena, status Marshanda dan kekasihnya belum menikah, polisi akan tektok dengan kedutaan dan keluarga B di Amerika Serikat. Keluarga kekasih Marshanda meminta polisi mengautopsi pria yang Marshanda sebut B itu.
Kabar kematian itu membuat Marshanda sangat syok. Marshanda bahkan gak ada komunikasi terakhir.
Marshanda memutuskan untuk menenangkan diri di rumah. Dirinya meminta pada Sang Pencipta untuk dipertemukan dengan kekasihnya dalam mimpi.
"Di mobil aku punya niat, aku bilang ke Allah, malam ini aku tidur mau mimpi ketemu B kita belum ada good bye satu sama lain. Please kasih aku mimpi itu," harap Marshanda.
Dalam kondisi yang belum stabil ibu satu anak itu berusaha tidur, tapi kondisi pikirannya antara sadar dan tidak. Apa yang diharapkannya terjadi, B datang dalam mimpinya.
"Aku mimpi ketemu sama B dan aku percaya ini adalah real bukan sesuatu yang aku buat, aku, kita semua mengira dia bunuh diri kan jatuh dari balkon. Aku bilang, 'Kamu ngapain? Apa yang kamu lakuin? Kenapa menghilangkan nyawamu sendiri?'," ceritanya.
"Dia bilang aku gak melakukan yang kamu kira. Pada saat dia ngomong, dada kiri aku panas berasa bange. 'Aku di momen tadi itu kena serangan jantung dan aku sakit banget. Aku lihat sekitar, aku gak kuat gerak, aku lagi di balkon. Aku lihat ke bawah. Aku mikir pilihannya sakit sampai mati di sini di titik aku berdiri, apa aku loncat dari balkon dan sakitnya selesai lebih cepat', dia bilang gitu. Aku cuma diam, saat dia ngomong itu dadaku terasa panas banget," ucap Marshanda.
Dalam mimpi kekasihnya pamit dan itu menjadi pertemuan terakhir mereka. Kekasihnya saat itu berpesan untuk Marshanda bisa tetap menjadi diri sendiri.
"Proses autopsi hasilnya baru keluar sebulan kemudian. Orang forensik memberitahukan, aku juga kontekan sama mamanya. Setelah sebulan hasilnya, ternyata beberapa waktu sebelum dia meninggal ada riwayat kena serangan jantung," ungkap Marshanda.
Dua tahun ini Marshanda berusaha menenangkan diri dari rasa kehilangan atas kematian mendadak orang yang dicintai. Perasaan duka seperti itu beda ketika seseorang ditinggal meninggal oleh orang yang mereka sayang dalam kondisi wajar, seperti sakit.
(pus/wes)