.webp)
Dalam agenda sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus narkoba yang menyeret musisi Fariz RM, Hakim Ketua memberikan nasihat padanya. Menjelang sidang ditutup, majelis Hakim Ketua sempat menyentil gaya hidup tidak sehat yang dipilih Fariz RM selama ini.
"Kita makan yang sehat-sehat saja, 4 sehat, 5 sempurna, buah-buahan, sayur-sayuran, sakit juga. Apalagi ini memasukkan racun ke dalam badan. Untuk apa coba?" kata Hakim Ketua di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin.
Tak hanya soal kesehatan, Hakim Ketua juga menyoroti peran musisi berusia 66 tahun itu sebagai figur publik dan panutan bagi keluarga serta masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau nasihatin anak, mau nasihatin cucu, mau nasihatin ponakan, mau nasihatin teman, lah contohnya begini gimana? Jadi role model, orang tua yang baguslah," ujar Hakim Ketua.
Fariz RM yang mendengarkan hanya menanggapi dengan anggukan dan kalimat singkat.
"Insyaallah. Iya," ucapnya.
Hakim Ketua melanjutkan wejangan soal fisik dari pelantun Sakura itu yang tak lagi muda. Ia mengingatkan tubuh lansianya akan semakin rentan terhadap dampak narkoba.
"Kalau Bapak umur sudah 60, tenaga sudah nggak ada, harus di-doping-doping, bapak malah rontok badannya," tegas Hakim Ketua.
Di sisi lain, Hakim Ketua sendiri mengungkapkan dirinya adalah penggemar karya Fariz RM, khususnya lagu Sakura. Ia mengaku kecewa atas kabar yang terus mencoreng nama idolanya itu.
"Saya sebagai yang mengidolakan juga karena lagunya Sakura itu, ya kecewa juga sama Bapak kalau kayak gitu terus," ujar Hakim Ketua.
Mendengar semua nasihat tersebut, Fariz RM menyampaikan keinginannya untuk berhenti dan memperbaiki diri. Ia berharap bisa menjalani hidup yang lebih tenang dan terbebas dari tekanan.
"Saya berharap sih habis ini memang saya juga gak mau, ada sedikit menderita tekanan-tekanan psikologis. Saya ingin hidup dengan damai dan bahagia," ucap Fariz RM.
Sebagai penutup, Hakim Ketua menyampaikan harapan sekaligus peringatan tegas kepada musisi senior itu agar tak lagi muncul di media karena kasus hukum.
"Mudah-mudahan. Saya pegang kata-kata Bapak, jangan lagi saya lihat Bapak di TV ya. Kalau berkarya gak apa-apa, tersangkut masalah ini jangan lagi saya lihat Bapak di TV. Cukup ya," pungkasnya.
(ahs/mau)
