Pelawak senior Kadir yang biasa tampil di acara Srimulat, kini merasa nasibnya tak seelok dulu lagi. Bermodal melawak, ia mengakui sudah tak laku karena pergantian generasi.
Meski karier meredup, kehidupan dan kebutuhan sehari-hari masih terus berjalan. Dari mana Kadir mendapatkan uang?
Dalam renungan itu, Kadir kemudian menyadari bahwa ia saat ini tak ada pekerjaan. Meski punya toko, tapi tak bisa mencukupi kebutuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena gak punya duit. Pengin usaha apa ya, yang artinya tuh ada benang merah ya. Saya bingung mau kerja apa lagi. Saya sudah punya warung, tapi setelah Covid itu kan turun ya," ujar Kadir di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.
Lalu nasib membawa Kadir pada sebuah renungan, di mana ia merasa perlu bergerak mencari pundi-pundi uang lagi. Tapi bagaimana caranya, sementara keahliannya hanya tampil di televisi saja.
Langkah Kadir pun berhenti pada sebuah konten di media sosial. Dalam video yang kerap ditontonnya berulang kali, terdapat 'lowongan' menjadi afiliator.
Bermodal nekat dan minim pengetahuan, Kadir pun mencoba dengan alat seadanya dan bantuan anak.
"Kebetulan nonton TikTok. Ini pada jualan apa sih? Kata saya gitu. Jualan, terus ada yang memberi edukasi ya. Akhirnya saya tanya sama anak saya. Ini orang-orang ini benar apa gak sih ngomong gini? Ini penghasilannya kok segini? Cuma jualan gitu saja," jawab Kadir lagi.
Meski sempat tak percaya, tapi Kadir akhirnya mencoba. Beruntung banyak orang masih mengenal sosoknya sebagai public figure.
Alhasil, Kadir bisa mendapatkan uang lagi yang setiap bulannya cukup untuk menghidupi keluarganya.
Dalam ceritanya, Kadir juga gak menutupi penghasilannya dari menjadi afiliator. Meski tak selalu sama jumlahnya, Kadir tetap ikhlas menjalaninya.
"Ini bulan Desember pertama saya dapat satu bulan ini hitungannya dapat Rp 11 juta. Terus Januari dapat Rp 32 juta. Februari dapat sekitar Rp 25 juta. Lalu Maret itu saya dapat Rp 22 jutaan," jelas Kadir.
Memasuki bulan Ramadan tahun ini, Kadir mengaku mendapat penurunan upah. Saat itu hanya mengantongi Rp 6,5 jutaan saja. Tapi Kadir gak masalah dengan itu.
Sampai sekarang, Kadir pun merasa nyaman dengan pekerjaan barunya. Namun apabila ada panggilan syuting dia tetap akan hadir.
(pig/mau)