Kadir Dulu Kira Afiliator adalah Buzzer, Kini Jadi Panggung Barunya

Kadir Dulu Kira Afiliator adalah Buzzer, Kini Jadi Panggung Barunya

Desi Puspasari - detikHot
Jumat, 27 Jun 2025 06:06 WIB
Pelawak Kadir mengakui eksistensinya menurun seiring usia 71 tahun. Ia mengalami katarak dan kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Komedian senior Kadir di studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Pingkan Anggraini/detikcom
Jakarta -

Komedian Kadir mempunyai panggung baru. Dia kini menjadi salah satu afiliator yang mencuri perhatian.

Kadir menceritakan terinspirasi dari Pak Basri. Pak Basri adalah seorang afiliator lansia.

"Iya, saya pikir tua dia. Lah, ternyata tua saya. Dia 69, September ini aku 74 tahun," ucap Kadir di studio Rumpi: No Secret, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilk nama asli Mubarak itu semula juga tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh para afiliator soal penghasilan. Sampai akhirnya melihat sosok Pak Basri dan Kadir bertanya kepada anaknya tentang afiliator.

"Saya lihat afiliasi dari afilitor-afiliator. Saya anggap mereka itu buzzer-nya TikTok, (mereka bicara) bohong, gak percaya saya. Saya akhirnya ngomong sama anak saya. Anak saya yang kuliah itu bilang, 'Teman saya dulu sekolah di SMA, benar Bah itu. Dia dapat penghasilan dari situ'," ceritanya.

ADVERTISEMENT

Selain Pak Basri, Kadir juga mendapatkan inspirasi dari public figure lainnya. Dia juga dibantu oleh anak untuk menjadi afiliator.

"Muncul Pak Basri, akhirnya saya mikir orang ini sudah tua, bisa. Masa saya gak bisa. Terus nonton Eza Yayang, Eza gantengnya gini aja ikut-ikutan jualan jadi afiliator. Masa saya yang jelek malu," tuturnya.

"Pengikutnya waktu itu 46 ribu. Daftar siang udah diterima, malam langsung syuting," sambung Kadir.

Kadir melangkah jadi afiliator dengan memanfaatkan barang yang ada di rumahnya. Barang-barang tersebut masih layak, tapi jarang dipakai.

"Saya pernah beli saya simpan, saya pakai sendiri. Pas jadi afiliate saya waktu itu jujur memang gak punya duit. Pak Basri, edukator-edukator itu bilang pakai alat yang ada di rumah. Kebetulan saya punya alat pijat, gelang kesehatan, saya punya tumbler dua, itu saja saya pakai," kata Kadir saat pertama kali menjadi afiliator.

"Syuting buat durasi 1 menit, 1 jam gak selesai-selesai. Dialognya lupa, aduh..., menawarkan alat pijat ada empat kepala pijat aja itu susah saya," akunya.

Sulit awalnya, pelawak kelahiran 3 September 1951 itu juga harus belajar bagaimana bisa mendatangkan cuan.

"Begitu FYP, naik penjualan karena saya gak iklan ya sudah sampai atas turun. Sehari saya punya keuntungan pernah 3 juta, 4 juta pernah. Eh turun itu sampai sehari 15 ribu. Coba kalau itu saya iklankan pasti bisa naik," tukas Kadir menceritakan pengalamannya belajar menjadi afiliator.




(pus/wes)

Hide Ads