Atalarik Syach Nego dengan Pihak Dede Tasno Sebelum Rumah Dieksekusi

Atalarik Syach Nego dengan Pihak Dede Tasno Sebelum Rumah Dieksekusi

Febryantino Nur Pratama - detikHot
Jumat, 16 Mei 2025 11:19 WIB
Atalarik Syach di rumahnya.
Atalarik Syach di rumahnya. Foto: Febri/detikhot
Jakarta -

Jumat (16/5/2025) Juru sita Pengadilan Negeri Cibinong akan mengeksekusi rumah Atalarik Syach. Namun, sebelum dieksekusi, pihak Atalarik Syah dan pihak Dede Tasno selaku penggugat melakukan negosiasi.

Sebelumnya pihak Dede sudah memberi waktu sejak 2021 kepada keluarga Atalarik. Namun, cara itu tak menemui titik temu.

"Kita bukannya tidak mau memberikan keputusan. Tapi lillahi taala. Kita minta waktu," kata seorang pihak perwakilan Atalarik Syach di rumahnya, Cibinong Bogor pada Jumat (16/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini Atalarik Syach harus membayar Rp 300 juta sebagai pembebasan tanah 500 m2. Namun, dalam kesempatan itu pihak Dede Tasno menolak, serta meminta keluarga Atalarik melihat kondisi bahwa sudah ada tim eksekutor yang datang.

ADVERTISEMENT

"Jadi kemarin itu memang sudah dapat singkat untuk pengeksekusian. Lalu kemarin itu kita terbatas juga dengan waktu karena hujan. Sebetulnya kita sudah menutup ruang negosiasi. Tapi kita coba dengar dulu seperti apa, supaya nanti langkah-langkah seperti apa," kata Eka Bagus Setyawan selaku kuasa hukum Dede Tasno.

Hingga saat ini, proses negosiasi masih berlangsung dan juru sita juga masih menunggu hasil negosiasi.

Sebelumnya, Atalarik Syach geram dan mengaku tak mendapat pemberitahuan. Dirinya mengaku sudah memperjuangkan tanah tersebut sejak 2015.

"Saya lagi dizalimi. Saya berjuang untuk mempertahankan tanah saya dari tahun 2015. Tanah ini, wilayah ini dibeli dari tahun 2000," ucap Atalarik dalam video Instagram Stories pribadinya, Kamis (15/5/2025).

Dia mengatakan proses pengadilan sengketa tanah kediamannya masih berjalan. Eksekusi itu disebut tidak ada surat pemberitahuan.

"Tidak ada pemberitaan dianggap kami ini binatang, tidak ada surat, sekarang dieksekusi sudah sampai genting. Petugas ditanya namanya satu-satu gak ada yang jawab," ucap Atalarik Syach.




(fbr/wes)

Hide Ads