Gitaris Seringai, Ricky Siahaan, meninggal dunia karena serangan jantung usai manggung di Jepang. Ricky mengembuskan napas terakhir pada 19 April 2025 pukul 21.30 waktu Tokyo.
Ternyata Ricky pernah mengalami serangan jantung sebelumnya. Kejadian ini terjadi pada 2014. Hal ini disampaikan Wendi Putranto selaku manajer Seringai.
Ia menuturkan sebelum berangkat ke Jepang, Ricky dalam keadaan sehat dan sangat menikmati perjalanan juga konsernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini merupakan serangan jantung yang kedua, yang pertama udah lama tahun 2014," ujar Wendi di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2025).
Ketika mengalami serangan jantung pertama kali, Ricky Siahaan langsung melakukan operasi pemasangan 2 ring pada pembuluh darahnya. Setelah itu, Ricky Siahaan sehat dan melakukan aktivitasnya kembali sampai meninggal satu pekan yang lalu.
Hal ini membuat orang yang melihatnya kaget. Karena sebelumnya, Ricky terlihat bahagia dan tidak ada tanda-tanda kelelahan.
"Ya Ricky memang Ricky yang selalu kita kenal, selalu energik di atas panggung," papar Wendi Putranto.
Serangan jantung yang kedua dialami Ricky tak bisa ditangani dan merenggut nyawanya. Ricky Siahaan dan personel Seringai lainnya saat itu tengah beristirahat usai manggung. Ketika sedang menikmati lelah, Ricky Siahaan justru kolaps dan tak sadarkan diri.
"Dan pada hari Sabtu malam tersebut, ketika kejadian, kolaps di belakang panggung, almarhum sempat mendapatkan pertolongan pertama dari pihak promotor. Pihak promotor kami memang seorang dokter dan beliau yang melakukan upaya untuk melakukan penyelamatan terhadap Ricky di belakang panggung. Kemudian setelah datang ambulans Ricky dievakuasi ke rumah sakit, dan dinyatakan wafat pada pukul 21.30 waktu Tokyo," sambung Wendi.
Jenazah Ricky Siahaan bakal dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu, 26 April 2025.
(wes/pus)