Anak-anak Uya Kuya, Nino dan Cinta, sekolah di Amerika Serikat. Selama tinggal di Amerika Serikat Nino dan Cinta terbiasa kerja serabutan untuk menambah uang jajan.
Salah satu kerja serabutan yang dilakukan Nino adalah menjadi sopir untuk turis Indonesia yang sedang liburan di Amerika Serikat. Nino mengatakan kebanyakan orang yang memakai jasanya untuk disopiri adalah teman Uya Kuya.
"Sopirin teman-teman papa," kata Nino Kuya di studio Pagi Pagi Ambyar, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2024).
"Jadi kalau ada orang Indonesia ke sana, kadang yang pada bingung nggak mau nyetir sendiri, kadang kan suka minta jemput ke bandara. Kalau nggak ke Las Vegas, Nevada, butuh teman yang nyetirin, ya udah anak-anak (diminta nyetirin)," cerita Uya Kuya.
Nino dan Cinta tinggal di Los Angeles. Mereka suka mengunggah video saat sedang menjadi sopir atau melakukan pekerjaan lainnya.
Untuk urusan tarif, Nino menyerahkan kepada Uya Kuya untuk menentukan. Tapi uang yang diberikan oleh turis Indonesia itu semua menjadi milik Nino yang sudah bekerja.
"Gue yang tarifin, tapi duitnya bukan buat gue jujur. Iyalah pasang tarif. Kalau bandara doang ke hotel dari USD 150 sampai USD 200 sekitar Rp 2 juta hampir Rp 3 juta," kata Uya Kuya.
Beda lagi kalau mau memakai jasa untuk menemani pergi seharian. Uya Kuya juga melihat mobil apa yang akan digunakan oleh anak-anaknya. Keluarga Uya Kuya mempunyai beberapa mobil di Amerika Serikat.
"Tergantung mobilnya mobil apa. Kalau (mobil) yang besar itu bisa USD 700-USD 750 (sekitar Rp 11 juta sampai Rp 12 juta)," ungkapnya.
"(USD 700) 8 jam sudah semua, driver, tol, tour guide, parkir," sambung Uya Kuya.
Nino menceritakan selama mengantar para turis asal Indonesia itu, dia juga pasti diajak jalan bareng dan makan bersama. Berapa pendapatan yang Nino dapatkan dalam sebulan dari hasil menjadi sopir?
"Paling kurang lebih Rp 15 juta," ucap Nino.
"Dia kan nggak sering (jadi sopir) karena masih kuliah," tukas Uya Kuya.
Nggak cuma sebagai sopir, Nino Kuya bisa mendapatkan cuan sekitar Rp 17 juta dari hasil jualan pisang goreng. Nino dan Cinta suka ikut berjualan bersama komunitas asal Indonesia.
"Pisang goreng gitu, semua satu keluarga goreng. Itu jualannya di mobil, gorengnya di rumah. Ya kayak dikumpulin di parkiran, nggak cuma satu (penjual) ada banyak makanan Indonesia yang orangnya jualan di mobil," tukas Nino Kuya.
Simak Video "Video: Cerita Uya Kuya Punya Rumah di LA yang Kredit Selama 30 Tahun"
(pus/wes)