.webp)
Keluarga tetap mau penyebab Nanie Darham meninggal usai operasi sedot lemak diusut tuntas. Diketahui adanya dugaan penambahan tindakan oleh klinik kecantikan itu mendadak.
Kuasa hukum keluarga, Hartono Tanuwidjaja, bersama kakak Nanie Darham, Indrie Darham memberikan penjelasan tentang hal yang masih mengganjal. Mereka menyayangkan adanya dokter di klinik kecantikan itu yang meloloskan tindakan sedot lemak meski Nanie Darham baru melahirkan dua bulan lalu dan tidak direkomendasikan oleh dokter kandungan melakukan operasi sebelum enam bulan.
"Dia bertemu dengan dokter yang sanggup dan bisa untuk melakukan operasi meskipun korban Nanie baru melahirkan beberapa bulan. Pada saat konsul, berdasarkan saksi Erika, korban Nanie hanya diperlihatkan satu perangkat tablet yang memperlihatkan operasi sedot lemak hanya melakukan bius lokal, dan pasien bisa sambil bermain handphone," kata Hartono Tanuwidjaja di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erika adalah teman baik Nanie Darham yang menemani sang artis ke klinik kecantikan tersebut. Untuk tindakan sedot lemak yang akan dijalani Nanie Darham disebut hanya memakan waktu 2 jam.
Nanie Darham memilih untuk operasi sedot lemak pada 21 Oktober 2023. Sebelum dioperasi hasil pemeriksaan tes darah Nanie juga dinyatakan baik.
Hartono Tanuwidjaja mengatakan diduga ada waktu sekitar 20 menit saat Nanie Darham bertemu dokter di klinik kecantikan itu sebelum operasi sedot lemak. Tiba-tiba ada penambahan titik operasi dan biaya.
"Jadi Nanie tiba jam 13.30, setelah menunggu 20 menit dia ketemu sama dokter. Ini yang menjadi persoalan, setelah bertemu dengan dokter, operasi liposuction senilai Rp 200 juta tadi terhadap objek 3 titik itu bertambah 2 titik di bagian bokong dan pinggang belakang, sehingga biaya bertambah jadi Rp 300 juta," kata kuasa hukum keluarga Nanie Darham.
"Jam 14.25, Nanie meminta persetujuan suaminya bahwa ada penambahan Rp 100 juta sehingga harus bayar Rp 300 juta karena penambahan 2 titik operasi. Tapi, tidak diterangkan soal penambahan jam operasi dari 2 jam jadi 5 jam. Yang terjadi di percakapan antara suami-istri ini hanya argumentasi biaya kenapa bisa bertambah dalam hitungan menit. Kedua, kenapa korban Nanie menambah titik pada hari yang sama," bebernya.
Adanya penambahan durasi jam operasi tidak disampaikan ke keluarga. Hanya penambahan biaya yang disampaikan dan area titik operasi tambahan yang tadinya hanya ada dilakukan pada area perut dan paha.
"Ini yang menjadi persoalan, perubahan jam operasi dengan durasi 2 jam ke 5 jam, itu yang kami pertanyakan, itu karena menambah risiko. Kalau kita baca di data record medisnya, untuk operasi sedot lemak ada sekitar 7-8 kemungkinan komplikasi dan bisa terjadi sewaktu-waktu. Ini yang tidak disampaikan ke keluarga karena yang disampaikan hanya penambahan harga pelaksanaan harga operasi sedot lemak," katanya.
Indrie Darham mengatakan keluarga tidak diberi tahu alasan menambah titik lokasi operasi sedot lemak. Kesepakatan baru itu terjadi dan ada penambahan biaya serta lokasi operasi hanya dalam waktu sekitar 24 menit.
"Kalau dari kesaksian Erika, (alasannya) kenapa nggak sekalian aja, sakitnya sekalian," kata Indrie Darham.
"Saya sebagai kakaknya nggak tahu ada penambahan, tahunya cuma diceritakan 2 jam. Saya waktu itu nunggu, '2 jam sudah selesai nih'. Tiba-tiba dapet kabar dari Erika 'Doain ya, Nanie lagi komplikasi, dilarikan ke rumah sakit'. Loh kok bisa? Kita berharap 2 jam sudah selesai, malah dibawa ke rumah sakit. Saya juga baru tahu durasi operasi bertambah dari 2 ke 5 jam, suaminya pun sama," tegas Indrie Darham.
(pus/dar)
