Artis Baim Wong menjadi korban peretasan data melalui WhatsApp. Modus yang digunakan adalah dengan mengirimkan pesan dari nomor yang tidak dikenal yang mengaku sebagai kurir pengiriman paket.
Dalam pesan tersebut, si pengirim menyertakan foto paket dan meminta penerima untuk membuka tautan yang ada di dalam pesan. Baim Wong mengaku tidak curiga dan langsung membuka tautan tersebut.
"Baru-baru ini saya mengalami musibah. Saya menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim mengaku sebagai kurir dan mengirim foto paket berupa file dan kebetulan saya juga sedang memesan barang via online," kata Baim Wong dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ngeh main klik aja karena ingin memastikan paketnya," lanjutnya.
Setelah membuka tautan tersebut, Baim Wong mengaku sempat merasa ada yang aneh. Namun, karena kesibukan, ia tidak menggubrisnya dan melanjutkan kegiatannya.
Selang beberapa hari kemudian, Baim Wong mengaku dikagetkan dengan beberapa notifikasi transfer bank dari rekeningnya ke rekening lain yang tidak dikenal. Ia langsung menghubungi pihak bank dan memblokir rekeningnya.
Baim Wong kemudian mencari informasi di internet dan menemukan beberapa kasus serupa. Modus yang digunakan dalam kasus-kasus tersebut adalah dengan mengirimkan pesan yang berisi tautan malware.
"Ini yang ngeri sekali. Modusnya yaitu dengan memanfaatkan fitur pesan dengan file, ada juga yang mengirim notifikasi seperti promo dan kode OTP," papar Baim Wong.
"Bahkan ada yang mengatasnamakan instansi pemerintah dengan mengirim file surat tilang elektronik yang ternyata itu malware dan sudah ada korbannya, rekeningnya terkuras sampai miliaran," lanjutnya.
Berangkat dari kejadian yang menimpanya, Baim Wong mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, terutama pesan yang berisi tautan.
Ia juga menyarankan untuk selalu memperbarui aplikasi WhatsApp dan perangkatnya ke versi terbaru.
"Berhati-hatilah menggunakan aplikasi pengiriman pesan seperti WhatsApp. Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan WhatsApp untuk melakukan aksi peretasan dan penipuan, yang berujung pada kerugian, baik material maupun nonmaterial," terang Baim Wong.
(dar/pus)