Cerita Abdur Arsyad Alami Diskriminasi di Indonesia Timur

Komika Tanah Air, Abdur Arsyad kian bersinar dan dikenal banyak orang karena kerap menyuarakan hati masyarakat dari Indonesia Timur. Abdur Arsyad biasa menceritakan kisah hidupnya tinggal di tanah timur melalui balutan komedinya tiap openmic.

Meski hal itu dikemas secara menarik, ada sisi miris yang sebenarnya dirasakan Abdur Arsyad di kampung halamannya. Kepada detikcom Abdur Arsyad bercerita merasakan pengalaman diskriminasi perihal pendidikan di Tanah Air.

"Tentu dari dunia pendidikan ya, itu jauh beda sekali," ujar Abdur Arsyad saat ditemui di acara Demi Indonesia, The Hall Ballroom Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

Karena merasa pendidikan di sana tidak memadai, maka banyak dari masyarakat Indonesia Timur yang kemudian berpindah ke kota khususnya Makassar dan pulau Jawa.

Abdur termasuk dari orang-orang itu yang akhirnya memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Malang, Jawa Timur.

"Saya kuliah di Malang dan sekarang saya di Jakarta, dibandingkan dengan sekolah-sekolah di timur ya jauh sekali khususnya di NTT," jelas Abdur lagi.

Ia sangat menyanyangkan keadaan seperti itu yang sempat dialami dulu. Banyak orang kemudian memilih untuk mencoba peruntungan serupa Abdur dengan harapan sukses.

"Seandainya kita bisa sama dulu, orang nggak perlu jauh-jauh merantau untuk dapat pendidikan yang keren. Pahamnya dulu kalau mau belajar ya ke Jawa, kalau tidak ke Makassar ya ke Jawa," papar Abdur.

Pada momen itu juga Abdur Arsyad jadi pengisi acara Demi Indonesia dalam diskusi yang bertemakan Berbeda-beda Tapi Fun Juga.

Kala itu Abdur juga membahas pengalaman bertahan hidup di tanah timur Indonesia dengan balutan candaan. Selain Abdur, pada tema ini juga diisi dengan Rian Fahardi, dan Ferry Irwandi.

Acara Demi Indonesia ini masih terus berlangsung sampai nanti karena masih ada satu sesi lagi yang akan ditayangkan.

Acara Demi Indonesia masih berlangsung di The Hall Senayan City. Acara ini dipersembahkan detikcom dan didukung oleh oleh BNI, PT. Pertamina (Persero), Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Semen Indonesia Group, PT. Pupuk Indonesia dan MIND ID.