Istri Zul Zivilia, Retno Paradinah, saat berangkat kerja untuk merias sekitar pukul 3.30 WIB, mobilnya dihadang kawanan geng motor dengan senjata tajam. Sendiri di mobil Retno Paradinah merasa shock.
Bertemu orang jahat dalam perjalanan tentu bukan sesuatu yang diinginkan. Akan tetapi, peristiwa yang dialami istri Zul Zivilia bisa dialami oleh siapa saja dan menjadi peringatan perlunya meningkatkan keamanan diri.
Kata Ustaz mengutip nasihat dari Ustaz Syam soal menghilangkan dan menenangkan diri dari rasa takut bertemu begal atau orang jahat di jalan. Retno Paradinah mau tidak mau harus keluar rumah dini hari karena faktor pekerjaan.
Muncul rasa takut adalah hal yang wajar. Sebelum melakukan perjalanan sangat diharuskan seseorang melakukan persiapan matang termasuk soal keamanan diri.
Berikut penjelasan lengkap dari Ustaz Syam:
Bagaimana cara mengatasi rasa takut untuk memberanikan diri atau mempertahankan yang menjadi milik kita atau hak kita. Misalnya nyawa, melindungi keluarga kita atau harta kita?
Maka yang harus kita ketahui, rasa takut itu sangat wajar. Ketika ada yang mengganggu kita, rasa takut sebagai manusia itu sangatlah wajar. Takut kehilangan harta, takut kehilangan keluarga, takut kehilangan momen-momen berharga itu sangat wajar.
Karena Allah mengatakan dalam Al-Qur'an:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Langsung Allah katakan dan manusia pasti diuji dengan ketakutan. Jadi manusiawi banget orang akan takut dengan apa yang dimilikinya hilang begitu saja.
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Dan, mereka bersabar serta mereka mengucapkan, 'Innalillahi wainnailaihi rojiun.'
Dan kalimat ini mestinya bukan hanya kita ucapkan, tapi juga kita sadari. Maka yang pertama, caranya sadar apa yang kita miliki semua adalah dari Allah SWT dan semua kembali kepada Allah SWT.
Tapi, nggak gitu juga Ustaz. Masa kembalinya kepada begal, kepada perampok harusnya kan ke Allah SWT? Maka yang kedua, bagaimana caranya melawan rasa takut ini atau tidak khawatir ke luar rumah maka pertahankan, yakni persiapkan dulu apa yang harus dimiliki ketika keluar rumah, mungkin yang perempuan harus pergi bersama mahramnya. Jangan bepergian sendiri ke tempat-tempat yang mungkin sudah rawan. Kalau namanya musibah nggak pernah tahu. Tapi kita sudah punya prediksi, jangan memancing perampok melihat kita. Makanya dikatakan jangan memancing kesempatan orang berbuat jahat kepada kita.
Ketiga, ketika keluar rumah modal utama kita meminta tolong kepada Allah SWT.
Bismillahhi tawakkaltu 'alallah, laa haula wa laa quwwata illa billaah.
Ketika seseorang sudah baca ini dan dia yakin Nabi pernah mengajarkan ini orang kalau baca ini baru keluar rumah. Nabi lalu mengatakan, 'Engkau telah diberikan petunjuk, engkau telah dilindungi, engkau telah diberikan rasa aman.' Subhanallah, maka ada rasa aman ketika dia keluar rumah.
Ada sebuah kisah seorang sahabat dari kalangan Anshor, ada yang mengatakan Abu Mu'allaq, ada yang mengatakan Abu Mu'allaq. Seorang yang dirampok, ketika dia dirampok diambil semua hartanya maka apa yang dilakukan agar dia tidak merasa takut? Dia meminta izin pada perampok ini untuk melakukan salat sunnah. Izin wudhu dan salat sunnah. Pada saat itu nyawanya pun terancam. Artinya dalam keadaan apa pun yang mesti kita ingat adalah Allah SWT. Tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah SWT.
Rasa takut itu manusiawi, dan kita manusia hanya bisa berusaha paling penting dari itu bertawakal pada Allah. Sabar, tapi bukan diam saja tapi berusaha semaksimal mungkin, diserahkan selanjutnya.
Misalnya ada orang punya harta mendapat begal di jalanan maka dia berusaha dulu meski rasa takut itu pasti ada. Dari pada saya kehilangan nyawa lebih baik saya berikan saja harta.
Baca juga: Kata Ustaz: Kawin Kontrak Haram! |
Simak Video "Video: Kesibukan Ustaz Syam di Bulan Ramadan"
(pus/wes)