Kata Ustaz: Bunuh Diri Itu Haram, Dosa Besar dan Kekal di Neraka

Desi Puspasari - detikHot
Jumat, 13 Okt 2023 06:00 WIB
Bunuh diri diharamkan dan akan menjadi dosa besar dengan kekal di neraka. Foto: Instagram/m_nur_maulana
Jakarta -

Belakangan masyarakat dikagetkan dengan beberapa bunuh diri. Tentu kondisi seperti ini menjadi perhatian dan mengingatkan semua untuk peduli dengan kesehatan mental.

Kasus dugaan bunuh diri di Mal Paragon Semarang menjadi kasus terbaru di Indonesia. Sebelumnya, bahkan ada siswi SD yang diduga nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolah di kawasan Jakarta Selatan.

Kata Ustaz mengutip nasihat Ustaz Maulana soal bunuh diri yang sama sekali tidak dibenarkan dalam Islam. Tidak ada satu alasan pun yang membenarkan bunuh diri.

Bunuh diri adalah haram dan dosa besar. Bahkan neraka menanti sebagai tempat kekal untuknya. Jadi sudah jelas bunuh diri bukan menyelesaikan masalah.

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:

Satu hal buat kita, pembelajaran kehidupan, hidup ini adalah ujian. Ingat, korban bunuh diri karena pem-bully-an akibat di-bully, pertanyaannya siapa yang berdosa? Apakah yang melakukannya atau yang mem-bully?

Ingat ya, bunuh diri karena alasan apa pun tidak dibenarkan. Tidak dibenarkan karena pemiliknya tubuh ini adalah Allah dan tidak ada hak kita untuk memutuskan.

Ingat, tubuh manusia itu haram. Kok haram? Haram nyawanya orang, haram tubuhnya orang, dan ingat balik lagi pemiliknya adalah Allah. Orang yang bunuh diri adalah tindakan yang diharamkan dan termasuk dosa besar. Ingat, akan kekal di neraka nauzubillah min dzalik.

Kenapa? Karena mereka memutuskan dari rahmat Allah. Karena sungguh rahmat Allah itu lebih besar dari kemurkaannya. Dan, tidak mungkin manusia diuji di atas kemampuannya.

Ingat, bully-an itu sebenarnya pemicu agar kita jauh lebih hebat. Mohon maaf ya, seandainya nggak ada bully-an, kalau kita bisa menyikapi bully-an, itu memacu kita lebih baik. Karena bisa jadi ujian itu memenggal leher kita.

Orang yang senang dipuji-puji dikhawatirkan dia tak ada peningkatan. Orang yang selalu dipuji-puji menyebabkan dia malas untuk belajar. Orang yang selalu dipuji-puji tidak ada keinginan untuk memperbaiki diri. Orang yang selalu dipuji-puji ya sudah puas dengan keadaannya. Tapi, orang yang di-bully senantiasa makin kuat mentalnya, makin hebat dirinya, makin mampu mengatasi masalah karena sudah banyak pengalaman atas bully-an itu.

Justru bully-an itu sebenarnya pembelajaran. Kita butuh orang untuk mengomentari kita, kita butuh orang untuk mengajari kita tentang hal-hal apa saja kesalahan kita. Kita butuh orang yang mengingatkan kita. Sehingga menghindari kita dari kesombongan.

Kalau ada yang bunuh diri karena di-bully, jelas yang bunuh diri hukumnya haram dan bukan solusi, tapi menambah masalah.

Jadi siapa yang berdosa? Dua-duanya yang berdosa. Orang yang mem-bully menyebabkan orang itu meninggal. Bully itu nggak boleh, nggak bagus, cuma mungkin kata-kata yang disebutkan itu (bermaksud) untuk mencairkan suasana, sekadar bercanda, mengingatkan.

Ketika ada orang yang tidak pantas mengucapkan kata-kata itu kepada orang lain dan orang yang dengar itu down, putus asa, hingga bunuh diri, ingat atas apa yang kamu lakukan itu jahat. Itu adalah perbuatan zalim, ingat akan diminta pertanggungjawaban di kemudian hari.

Maka dia (pem-bully) termasuk golongan orang pembunuh. Pembunuh karakter, membunuh harapan orang.

Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, jangan ragu untuk segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Kunjungi laman www.intothelightid.org/carisebagai laman yang didedikasikan untuk mencari layanan kesehatan mental terdekat. Laman pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.



Simak Video "Video: Amalan-amalan di 10 Hari Hari Terakhir Ramadan"

(pus/wes)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork