Komedian Bedu membuka kisahnya yang terlilit cicilan, tapi kini tengah dilanda masalah finansial. Cicilan sama dengan utang yang wajib dibayar.
Utang adalah sesuatu yang wajib dibayar dan diselesaikan. Bahkan utang akan dibawa saat kita meninggal dunia.
Tak jarang orang kesulitan membayar utang. Bagaimana solusinya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Ustaz mengutip nasihat dan penjelasan dari Ustaz Syam Elmarusy soal utang. Ada 3 solusi yang bisa dilakukan agar terlepas dari utang, tentu disertai dengan usaha.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy dalam Islam Itu Indah:
Dalam riwayat disebutkan ada seseorang yang menghadap pada Allah SWT dengan masih memiliki utang. Namun, ternyata orang ini adalah orang saleh, insyaallah yang lainnya lancar, insyaallah ibadahnya bagus. Dia adalah orang saleh di mata Allah SWT.
Tapi karena sesuatu yang dikatakan darurat, dia pernah berutang, tapi tak mampu membayarnya, dia menghadap Allah SWT, utang ya tetap utang. Mau sesaleh apa pun utang tetap utang, orang yang mati syahid pun utang tetap utang.
Menghadap Allah SWT ditanyakan lalu ditanyakan kepada orang yang memberikan utang tadi, maka orang yang tadi meminta pahalanya diberikan pahalanya. Untung orang saleh jadi ada tabungan pahala untuk diberikan orang yang diutangin.
Lalu ditanyakan pada orang yang memberikan utang tadi, 'Apakah engkau menginginkan surga?' kata Allah SWT. Tentu saya menginginkan surga ya Allah. Amalmu, pahalamu tak sanggup membawamu ke surga karena ternyata amalanmu tidak cukup membawamu ke surga.
'Lalu bagaimana caranya ya Allah untuk aku ke surgamu?' Lalu Allah berfirman, 'Engkau maafkan atau rida kepada orang yang berutang kepadamu, maka engkau akan masuk surga.'
'Oh begitu saja ya Allah?' 'Tidak, tambah lagi satu syarat untukmu. Gandeng dia bersamamu untuk masuk surga'. Subhanallah.
Maka solusi yang pertama kalau jadi orang yang berutang, berutanglah karena darurat dan jadilah orang saleh. Kita pun mau meminjamkan uangnya lihat-lihat orangnya. Kalau dia orangnya saleh ada keuntungan bagi kita memberikan utang kepadanya.
Tapi, kita sudah tahu dia orang salah. Subhanallah, lebih baik kita tidak memberikan utang kepadanya. Cari orang saleh yang membutuhkan. Bahkan kalau sampai dia tidak berutang untuk menjaga harga dirinya maka kita bersedekah kepadanya.
Kedua, untuk orang-orang yang tidak mampu membayarnya maka jangan kabur, jangan lari dari kenyataan. Ini sudah nggak sanggup bayar nggak ada omongan. WA diblokir, telepon nggak diangkat, maka yang paling bagus adalah klarifikasi minta tambahan waktu.
Disebutkan, 'Ada tenggat waktu di situ diberikan'. Maka mintalah waktu yang diberikan, mintalah dispensasi. Subhanallah, kebanyakan dari kita justru tidak mau menerima kenyataan dan tak mau bertanggung jawab. Inilah yang dikecam Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Maka yang ketiga kita membaca doa yang diajarkan baginda Nabi SAW:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Latin: Allahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'uudzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijaal.
Mohon berlindung daripada kesedihan, mohon berlindung daripada kemalasan, sudah mampu bayar utang tapi malas-malasan. Maka kita minta berlindung daripada utang supaya tidak dikuasai dari manusia.
Ada lagi satu doa:
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Latin: Allahumma la sahla illaa maa ja'altahu sahla, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahla.
Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali engkau yang membuatnya mudah. Kesedihan bisa menjadi kegembiraan, kecuali engkau yang membuatnya mudah.
(pus/wes)