Larasati: Buat Apa Judi di Pacuan Kuda
Jumat, 13 Okt 2006 17:25 WIB

Jakarta - Tidak hanya pandai berlenggak-lenggok di catwalk, mantan model Larasati juga jago di arena pacuan kuda. Larasati pun mendukung dibangunnya pacuan kuda Pulomas berskala internasional."Ya saya sangat mendukung adanya fasilitas standar internasional. Bisa menambah motivasi masyarakat untuk berlatih," kata Larasati saat ditemui detikhot di pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (14/10/2006).Menurut dia, pengembangan pacuan kuda di Pulomas menambah ketertarikan masyarakat atau sponsor penyelenggaraan event di ajang kompetisi."Karena memang di Pulomas fasilitas kurang," cetus Larasati yang mengenakan kaos warna merah jambu dan celana kuda warna hitam lengkap dengan topi ini.Ketika disinggung mengenai perjudian di pacuan kuda, Larasati tidak menafikkannya."Tetapi itu kembali ke manusianya masing-masing. Di Malaysia yang mayoritas Islam juga ada judi pacuan kuda. Tetapi menurut saya, buat apa berjudi, yang penting adalah kita menunjukkan prestasi. Penghargaan datang dari pretasi, bukan sebuah gambling atau perjudian," terangnya.Nah di Pulomas, Larasati memiliki 6 kuda dan 21 kandang. Ada warna coklat, merah kecoklatan, dan hitam. Dia juga menjadi pengajar di Club Gading Equestrian yang memiliki 10 member termasuk orang asing.Beberapa penghargaan pun telah dikantongi istri Irvan Gading antara lain PON 2004 di Palembang dengan menunggang 'Dynamite' mengantongi perunggu,SEA Games di Malaysia 2001 mendapat perunggu, dan juara pertama di kejuaran Asia 2005.Bahkan kegemarannya berkuda pun menular ke putrinya, Alyssa, yang menggondol juara kuda jumping di Asia 2006. (aan/eny)