Cewek punk sekaligus tiktoker Mondy Tatto mengaku dilecehkan oleh Ustaz Ebit Lew dalam curhatannya dalam podcast rapper Caprice. Kini, Mondy Tatto disebut masih berada di Malaysia.
Mondy Tatto pergi ke Malaysia dengan alasan ingin memperdalam Islam setelah memutuskan mengubah penampilannya dengan berhijab. Mondy memilih hijrah setelah bertemu dengan Ustaz Ebit Lew di Indonesia.
Akan tetapi, tiga bulan setelah pergi ke Malaysia, Mondy Tatto muncul di podcast rapper Caprice dengan tak lagi memakai hijabnya. Tato yang tergambar di tubuh dan wajahnya kembali terlihat jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengaku jadi korban pelecehan, Mondy Tatto dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik oleh Ustaz Ebit Lew.
Dilansir dari Harian Metro, Caprice mengatakan dirinya sampai menyewa pengawal untuk memberikan perlindungan pada Mondy Tatto. Sang rapper mengaku bertanggung jawab atas keselamatan Mondy Tatto selama masa penyidikan.
Caprice meminta Mondy Tatto tetap berada di Malaysia sampai masalah hukumnya selesai.
"Kami tidak tahu seberapa aman Mondy jika dia pulang sekarang. Kami memperkirakan dia akan berada di sini sampai kasus ini selesai," kata Caprice dilihat pada Senin (25/9/2023).
Selama berada di Malaysia, Caprice mengatakan akan memantau Mondy Tatto. Dia memastikan kondisi Mondy Tatto aman.
"Seratus persen keamanan Mondy ada di pundak kita. Bahkan, saya juga sudah berdiskusi dengan KBRI, kita lihat nanti bagaimana," ucapnya.
"Mondy aman dalam penjagaan kami, dan bagi kami dia adalah tamu yang harus diperlakukan dengan hormat. Saya berasal dari keluarga diplomat, ayah saya dulu bekerja di Wisma Putra dan berpesan agar kami selalu menghormati tamu," tutur Caprice.
Selain Mondy Tatto, Ustaz Ebit Lew juga melaporkan Caprice. Caprice sebelumnya menjelaskan dia dan Mondy Tatto sudah diperiksan oleh pihak kepolisian Malaysia terkait laporan Ustaz Ebit Lew.
Caprice bahkan tak bisa mengira-ngira sampai kapan Mondy Tatto akan berada di Malaysia. Dia menilai korban pelecehan seksual tak bisa sembarangan dihakimi.
"Harapan saya adalah menegakkan keadilan bagi semua yang menjadi korban, bukan hanya Mondy. Kita tidak boleh asal menghakimi korban pelecehan seksual. Saya berharap orang-orang ini diberi kesempatan untuk membela diri. Insyaallah kebenaran dan keadilan selalu berpihak pada para korban," tegasnya.
Di halaman selanjutnya, Ustaz Derry Sulaiman duga ada kebohongan dari Mondy Tatto.