Pasar Tanah Abang sepi pembeli dikaitkan salah satu penyebabnya adalah artis-artis yang berjualan di media sosial. Ruben Onsu memberikan pendapatnya dan meminta untuk tidak asal menyalahkan public figure.
"Menurut gue ini bukan tugas artis, ini tugas pemerintah untuk ngurus. Tanah Abang kosong, artis disalahin, ini disalahin-disalahin," kata Ruben Onsu di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Suami Sarwendah itu mengibaratkan tidak adanya keinginan untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman dan teknologi. Jangan aplikasi dan SDM yang andil dalam kemajuan teknologi disalahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ya setop saja, kalau teknologinya semakin canggih ya jangan masuk ke Indonesia. Pokoknya kita maunya SMS saja, nggak mau WhatsApp, gitu saja, gampang. Sekarang maaf nih aplikasinya disalahin, gini lo itu sebenarnya ngebuka banyak peluang untuk semuanya, keluarga dapat, usaha dapat, ini dapat, jadi si pabrik juga menghubungi langsung, reseller juga ada yang mesti turunin lagi harganya," jelasnya.
Selain sebagai artis, Ruben Onsu juga dikenal sebagai pemilik beberapa usaha. Sebagai pengusaha merasakan bagaimana sekarang ini semuanya sulit dan butuh proses panjang. Akan tetapi, menurutnya pengusaha, pedagang, penjual juga tak mendapatkan kebebasan untuk berkembang.
"Gue memang bukan pahlawan yang membela, nggak, tapi maksud gue gini. Lo nggak usah nyelametin orang lain dulu, lo selametin sekeliling lo dulu. Nah yang kayak begini digoreng sama pemerintah. Lo bukan mikirin yang lain pejabat korupsi, ini lo pada mikirinnya apa? Artis jadi kambing hitam di aplikasi," ungkapnya.
"Artis itu sasaran paling empuk untuk jadi headline berita karena gue ngerasain sendiri bagaimana teman selebriti juga berjuang untuk UMKM lho. Bahkan banyak di antara mereka (justru menawarkan diri ke UMKM) 'Mana produknya? Yok sini'. Yailah kalau teman-teman tahu siapa yang pernah main di aplikasi itu, persentase komisinya itu gede apa nggak coba?" bebernya.
Jangan hanya melihat dan menilai artis sudah kaya masih saja mau jualan di media sosial. Menurut Ruben Onsu ini bukan soal kaya dan miskin, tapi lihat sisi lainnya, ini jadi bentuk kepedulian melihat situasi.
"Emang berapa sih komisinya tuh gue sampai ngakak gitu. (Orang bilang) Gila dia udah kaya, ini bukan masalah kaya dan miskinnya tapi yang ditanya adalah bagaimana lo peduli sama situasi yang terjadi dan lo langsung action. Ini asyik bikin konten sama viewer, asyik bikin ini yang penting naik viewnya," ucapnya.
"Sampai netesin air mata ketika melihat banyak orang yang bekerja di pabrik itu kembali aktif. Mereka semua aktif bagian pengolahannya semuanya aktif jadi buat saya gini, saya cuma secuil di dunia ini. Tapi minimal ketika saya rasa saya sanggup untuk membantu mulut saya nggak ngomong nggak, tapi saya akan jujur kok ketika nggak bisa," pungkas Ruben Onsu.
(pus/wes)