Sejumlah finalis Miss Universe Indonesia yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh oknum penyelenggara telah memberikan kesaksiannya ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Melissa Anggraini selaku kuasa hukum korban mengungkapkan para finalis sempat menolak hingga menangis saat dipaksa oleh oknum untuk melepas busananya ketika body checking.
"Iya menolak, ada yang menangis ternyata ada yang mempertanyakan 'Kenapa harus difoto?' dan 'Kenapa harus saya yang difoto?'," kata Melissa Anggraini saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (14/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat intimidasi dari oknum penyelenggara, pada akhirnya finalis-finalis itu pasrah dan melakukan apa yang diperintahkan.
"Kita terintimidasi, sulit untuk mereka yang mengalami. Mereka berkomunikasi konsultasi sama keluarga akhirnya mereka bisa menyimpulkan mereka tidak seharusnya checking body," tutur Melissa Anggraini.
Diketahui, ada sebanyak lima orang yang mengaku dirinya difoto saat tidak berbusana.
"Saat ini yang kami ketahui menurut informasi lima orang. Tetapi dari keterangan yang lain mereka tidak bisa menyimpulkan difoto atau direkam karena tidak ada bunyi 'cekrek' gitu, ditambah lagi mereka diminta membalikkan badan," beber Melissa Anggraini.
Polisi kini tengah mendalami siapa saja pihak yang terlibat dalam proses body checking tersebut.
"Ada satu fakta yang didalami oleh pihak Polda terkait siapa-siapa saja sebenarnya yang terlibat dalam proses karantina yang sampai dilakukan body checking," ujar Melissa Anggraini.
Rencananya, dalam waktu dekat polisi akan memeriksa terlapor atas kasus dugaan pelecehan seksual ini.
"Dalam waktu dekat, pihak Polda PPA akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan juga atas apa yang disampaikan oleh para korban hari ini," pungkasnya.
(ahs/mau)