Seharusnya Kamis (3/8/2023) rumah Guruh Soekarnoputra yang ada di kawasan Kebayoran Baru, jaakrta Selatan, dikosongkan. Hal itu menurut keputusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun pengosongan harus tertunda karena beberapa hal.
Pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyebut, situasi di sekitar rumah tersebut tidak kondusif. Sehingga mereka tidak bisa melakukan pekerjaan seperti yang seharusnya. Ada banyak massa di lokasi eksekusi sehingga membuat keamanan dari juru sita terancam.
"Dapat kami sampaikan bahwa terkait dengan pelaksanaan eksekusi rumah di Jalan Sriwijaya 3 pada jam 9 pagi tadi sesuai dengan jadwal penetapan eksekusi, petugas kami juru sita sudah sudah mendekati ke lokasi objek eksekusi," kata Djuyamto selaku Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun demikian, petugas kami juru sita kami Pengadilan Selatan tidak bisa masuk ke lokasi oleh karena situasi dan kondisi di tempat lokasi objek eksekusi tidak memungkinkan atau tidak kondusif. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh petugas juru sita kami, belum terlihat aparat keamanan yang berjaga di lokasi objek eksekusi, sedangkan di lokasi eksekusi tersebut banyak sekali massa yang menjaga tempat objek tersebut, artinya situasinya menjadi tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya proses eksekusi," terang Djuyamto.
Rumah tersebut akan tetap dieksekusi dan diminta buat dikosongkan. Namun saat ini eksekusinya ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Sementara itu, Guruh Soekarnoputra yang sejak awal menolak untuk mengosongkan rumah, merasa ada permainan mafia tanah terkait rumah tersebut. Dia kemudian menjadikan momen penolakan eksekusi itu sebagai upaya menyuarakan pemberantasan mafia tanah.
"Sampai detik ini, saya dan teman-teman semua, ahli hukum, karena tau kita ada di pihak yang benar dan juga saya merasa dengan adanya kejadian ini, saya merasa terpanggil mendukung pemerintah dalam hal memberantas mafia peradilan dan tanah," kata Guruh Soekarnoputra saat ditemui di kediamannya jelang pengosongan, Kamis (3/8/2023).
"Berhubung saya ini manusia yang punya hati nurani saya dapat merasakan itu dan saya merasa dizalimi," sambungnya.
Pandangan detikcom di hari eksekusi, rumah Guruh Soekarnoputra saat ini dijaga ketat oleh sejumlah orang yang menolak soal pengosongan oleh pihak pengadilan.
Pintu depan dan samping dijaga ketat bahkan dirantai agar tidak ada orang yang bisa masuk.
Rumah Guruh Soekarnoputra dijadwalkan bakal disita hari ini. Itu terjadi setelah seorang perempuan bernama Susy Angkawijaya menggugat rumah milik Guruh Soekarnoputra pada 2014 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.