Pihak Mario Teguh memilih tidak membantu perusahaan Sunyoto Indra Prayitno terkait brand skincare usai tahu produk tersebut kurang baik. Sebelumnya pihak skincare K itu mengklaim produknya asli Jepang tapi ternyata buatan Cibinong.
Pihak Mario pun sempat menyarankan pihak Sunyoto untuk berkonsultasi hukum. Pada akhir terbongkar produk skincare itu bukan dari Jepang sampai souvenirnya sekalipun.
"Ingat ya sebelumnya produk itu sudah beredar selama satu tahun dan ada buktinya ya beliau mengatakan itu, juga produk lain seperti yang dikonsumsi ya minuman atau makanan dia bilang 'saya tidak ada perlindungan apa yang saya harus lakukan', oke kita saja bertemu akhir mereka bertemu dengan orang penasihat hukum di daerah Menteng. Bertemu diperiksa ada saksi saksi dari kita datang ya dia ceritakan banyak sekali yang diduga berjamur, oke setop penjualan, oke karena ini sifatnya klien dan pengacara kami mundur selanjutnya kami tidak tahu apa yang terjadi," kata istri Mario Teguh, Linna Teguh dalam konferensi pers di Cikini Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ternyata disitu disampaikan ditanya sama penasihat hukum mereka ini dari mana Jepangnya kok bisa begini barulah keluar bukan dari Jepang dari Cibinong nah," tambah Linna.
Linna juga menyebut dalam keterangan produk kecantikan itu berasal dari Jepang.
"Padahal boleh dilihat beritanya dari Negeri Sakura. Makanya saya tanya Negeri Sakura dimana ya?," kata Linna.
Kemudian Linna mengungkapkan ada produk lagi yang ternyata rusak. Bahkan keluar belatung dari kemasannya sehingga Linna merasa ini pembohongan publik.
"Lalu kita bilang 'bu, bapak kami sepakat tidak melanjutkan ini karena cacat'. Si produsen itu bilangnya dari kardus padahal rusaknya di cairan, bagaimana kalau di kardus kumannya masuk cairan diduga saya harus ngomong diduga walaupun tidak ada diduganya. Pada saat itu nah jadi kita lebih panas lagi karena, kita tidak pengin melanjutkan. Karena ini sudah terlalu parah tapi saya tegur mereka dengan keras mengapa tidak disampaikan kepada kami sebelum MOU terjadi, ya ini patut diduga ini pembohongan kepada publik," bebernya.
Linna juga menyebut produk itu masih dijual di pasaran. Tapi karena merasa ada unsur pembohong publik, Mario tidak mengindahkan apa yang diminta Skincare K itu.
"Sampai detik ini bahkan temen-temen buka masih di jual di shopee dan masih ditulis asli Jepang, akhirnya kami interview mereka 'bagaimana dengan produk lain dengan sovenir tumbler. Masuk kaus apakah itu asli Jepang? nggak bu'. Oke kalau gitu takedown kata-kata asli Jepang, nggak boleh autentik hati-hati penipuan, akhirnya kita coret ini Februari mereka meminta kami posting tapi kami tidak lakukan kalau masih ada unsur kebohongan publik," bebernya.
Linna juga merasa ada perjanjian yang dilanggar terkait pembohongan publik. Namun, anehnya pihak Mario Teguh ditagih mengapa tidak menjual produk itu, bahkan disebut pihak skincare K itu sedang diurus ke polisi karena tidak layak digunakan.
"Karena itu ada di perjanjian kami tidak mau membohongi publik. Di Februari itu ada kejadian mereka mengirimkan surat berisi ketidakmampuannya untuk melanjutkan MOU kerjasama, di poin satu alasan keuangan, lucunya di poin 2,3,4 mempertanyakan kenapa tidak ada penjualan skin care, aneh ya. Sudah jelas-jelas yang terjadi di bulan Desember. Poin 5, mereka bilang produk skincarenya sedang dalam laporan pidana di Polres Bogor sehingga karena produk tersebut tidak aman untuk customer. Makanya kami mengerti," pungkasnya.
(fbr/wes)