Tahun 2009 menjadi awal karier Emir Mahira di dunia akting dengan bermain dalam film Garuda di Dadaku. Melalui film tersebut, ia sempat masuk dalam nominasi pada kategori pemeran utama pria terbaik dan bersaing dengan aktor-aktor senior lainnya.
Namun, Emir Mahira sempat vakum dari dunia perfilman karena ingin fokus kepada kegiatan akademiknya sampai menamatkan gelar sarjana di Sauder School of Business, University of British Columbia, di Kanada.
Berbicara soal cita-cita, beberapa tahun silam Emir sempat mengatakan ia mempunyai mimpi menjadi bintang sepakbola. Namun, setelah berkecimpung di dunia perfilman lagi pada 2022, ia semakin memantapkan diri untuk menekuni profesi sebagai aktor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini, aku pasti lebih memilih jadi aktor. Cita-cita jadi pemain bola itu di masa lampau saja, itu udah lewat banget," kata Emir Mahira kepada wartawan belum lama ini.
Emir Mahira mengaku sangat senang ketika mendapat tawaran bermain film dengan beragam genre. Menurutnya, akting merupakan kesempatannya untuk mengembangkan diri sekaligus bermain.
"Aku senang sih dapat kesempatan untuk main film mau format dan genrenya apapun. Menurut aku, akting itu kesempatan aku untuk bermain, ditambah kerja. Kombinasi yang nggak banyak orang bisa punya, which is sesuatu yang bikin aku bersyukur," tutur Emir Mahira.
"Hal yang bikin aku nyaman ketika berakting itu biasanya lawan main, kondisi syuting, sutradara, begitu-begitu yang bikin aku nyaman sih," sambungnya.
Meski demikian, Emir Mahira tetap tertarik dengan dunia sepakbola. Ia mengaku masih sangat mengidolakan Lionel Messi.
"Pemain bola favoritku ya masih Lionel Messi, dia out of this world banget." pungkasnya.
(ahs/pus)