Dewi Perssik Kurban Sapi, Perasaan, hingga Emosi di Idul Adha 2023

Round Up

Dewi Perssik Kurban Sapi, Perasaan, hingga Emosi di Idul Adha 2023

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Jumat, 30 Jun 2023 05:30 WIB
Dewi Perssik menangis ketika keluar dari masjid lokasi mediasi dengan Ketua RT terkait sapi kurbannya yang dipermasalahkan. Mediasi dilakukan di Masjid Babul Khoirot kawasan Lebak Bulus pada Kamis (29/6/2023).
(Foto: Iqbal/detikcom) Dewi Perssik menangis usai mediasi.

Di kesempatan yang sama, Ketua RT 06 yang bernama Malkan itu turut memberikan komentar. Dia membantah bahwa dirinya menolak, hanya dia meminta adanya komunikasi terlebih dahulu.

"Ya harusnya dia komunikasi dong ke kita, datang-datang terus nitipin. Dia taruh di sini, kita jagain selama beberapa jam, apa bukan bentuk empati namanya. Kalau dibilang saya menolak, di mana menolaknya. Ada video serah terimanya," papar Malkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di area tersebut, Dewi Perssik bukan orang baru. Dia telah menempati rumah tersebut sejak lima tahun terakhir, meskipun ada kalanya tak melulu menginap di sana. Kegiatan kurban dan berbagi juga telah dia lakukan sejak tahun pertama tinggal di area tersebut.

"Kalau mau saksi, warga di sini jadi saksi kok. Dari awal saya tinggal di sini saya berhubungan dengan pak ustaz itu emang udah door to door, bukan hanya sekarang. Tapi kalau keadaan di sini peraturannya adalah kalau memberikan sembako harus pamit sama pak RT, sama pak ustaz-nya. Nggak boleh bikin acara sendiri," kata Depe lagi.

ADVERTISEMENT
Ketua RT di Jaksel, Malkan, terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik.Ketua RT di Jaksel, Malkan, terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik. Foto: Adrial Akbar/detikcom

Di antara berbagai alasan tersebut, muncul satu dugaan alasan lagi, yakni politis. Dikatakan, bahwa ada perbedaan dukungan antara Dewi Perssik dan Ketua RT yang kemudian menjadi dinamika. Bukan hal baru sebenarnya ketika menyambut tahun Pemilu yang juga disebut tahun politik, masyarakat disangkutpautkan dengan salah satu pihak dan membenci pihak yang lain.

"Ketika saya live (Instagram), di situ banyak sekali yang komentar bahwa ini politik. Akhirnya saya bilang, kan dibilangnya kenapa colek Pak Anies, padahal saya tulisnya 'apakah karena saya bertetangga dengan Pak Anies?'. Karena memang saya bertetangga dengan Pak Anies Baswedan. Akhirnya sejak itu banyak bertebaran ngomongin politik," cerita Depe.

"Jadi, saya merasa ini apa apaan. Sampai tadi ngamuk-ngamukan sama Pak Topan (bagian dari RT). Pak Topan sampe bilang, 'bilang sama bos kamu, warga kita tidak kekurangan daging dan tidak butuh daging'," sambungya dengan nada bicara yang terisak.

Ketua RT kembali membantah bahwa keputusan penolakan yang dilakukan olehnya memiliki unsur politis.

"Saya nggak pernah menyinggung politik, boleh dilihat masjid ini, khatib pun. Maaf walau Pak Anies di lingkungan saya, saya nggak pernah bilang khotib ini untuk bicara politik. Boleh ditanya kepada jamaah. Kalaupun ada hal-hal yang tersinggung dengan ucapan Mbak Dewi soal politik, itu perkara lain, bukan masalah saya," ucap Malkan.

Dari cerita Dewi Perssik juga, mediasi tersebut membawa sentimen kesukuan, di mana seseorang kemudian berteriak bahwa daerah tersebut dan masyarakatnya yang diklaim sebagai suku Betawi, tidak boleh mengalah. Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua RT 06.

"Bukan saya yang ngomong, saya nggak tahu. Tapi saya dengar kalimatnya kurang lebih, 'Anak Betawi, jangan menyerah di kampung sendiri," pungkas Malkan.


(mif/aay)

Hide Ads