Suami Tasyi Athasyia, Syech Zaki Alatas menjelaskan alasan pihaknya mengirimkan orang ke rumah mantan karyawan bukan untuk mengintimidasi, tapi silaturahmi. Pernyataan itu tak lantas membuat pihak mantan karyawan Tasyi Athasyia percaya.
Kuasa hukum mantan karyawan Tasyi Athasyia, Marloncius Sihaloho, di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, kemarin mempertanyakan orang-orang yang mendatangi rumah-rumah kliennya.
"Mereka datangi rumah eks karyawan itu ada dua orang ya, Putri dan Syifa. Kalau untuk di rumah Putri, itu ada orang mereka diduga bernama Pak Daeng, dan ada yang mereka tunjukkan itu, kakek-kakek tua. Tapi untuk yang di rumah Syifa, ada seseorang yang mereka tidak tunjukkan," ujar kuasa hukum eks karyawan Tasyi Athasyia, Marloncius Sihaloho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marloncius juga mempertanyakan kalau memang untuk silaturahmi mengapa tidak datang sendiri. Bahkan Marloncius mengacu pada cerita eks karyawan Tasyi Athasyia membantah orang-orang diduga suruhan Tasyi Athasyia datang dengan baik-baik.
"Kalau silaturahmi, kenapa dia harus menyuruh orang lain? Kenapa nggak datang langsung? Mereka datang ke situ memang bukan silaturahmi, tapi bawa maksud tertentu dengan meminta eks karyawan mengisi kuisioner," beber Marloncius Sihaloho.
"Kuisioner itu intinya adalah coba ceritakan pengalaman sampai masuk kerja di Kak Tasyi, apa yang saudari lakukan dan tugas dari saudari, apa yang saudari ketahui tentang masalah ini, apa yang saudari minta. Jadi mereka diminta untuk mengisi dan menandatangani itu semua," sambungnya.
Hal itu yang membuat eks karyawan Tasyi Athasyia merasa takut dan enggan menandatangani surat tersebut.
"Itu yg mengakibatkan mereka tidak mau menemui orang-orang yang diduga orang-orang suruhan dari pihak manajemen TA. Ini bukan silaturahmi menurut kami, tetapi ada suatu maksud tertentu. Dengan ini diisi dan ditandatangani selesai sudah masalah ini," tegas kuasa hukum mantan karyawan Tasyi Athasyia.
(pus/ass)