Sebelum akhirnya terkenal, pedangdut Arlida Putri memulai kariernya dari bawah. Ia sempat menjajal jadi biduan desa.
Profesi ini dipilih Arlida Putri lantaran melihat sang ibunda yang kerap mondar-mandir mengisi panggungan dangdut. Hal itu pula yang akhirnya membuat Arlida tertarik dan menggemari musik dangdut.
"Awal karier ya hobi, terus didukung juga sama Mama yang kebetulan seniman," ujar Arlida Putri kepada detikcom saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya ikut nyanyi jadi biduan di desa, tiap ada festival gitu," sambungnya.
Kini, Arlida Putri telah mendapat kesuksesan dengan video bernyanyi yang ramai ditonton orang hingga viral. Ia bahkan dijuluki The Queen Of Nyoh oleh para netizen.
"Sempat 2018-an dulu nge-boom waktu nyanyi Satu Nama Tetap Di Hati. Alhamdulillah akhir-akhir ini boom lagi, lagu Ikan Dalam Kolam," tutur Arlida.
Kendati begitu, ia juga masih sering dipandang negatif. Arlida Putri tak bisa menutup mulut hater satu per satu.
"Selalu ada dipikiran orang-orang ya karena menurut mereka pakaian aku terlalu terbuka. Padahal ya menurut perspektif masing-masing," ujar Arlida.
Arlida Putri juga mengakui dahulu punya kebiasaan buruk membaca komentar netizen. Tak jarang ia dibuat menangis karena komentar itu.
"Aku dulu sempat nangis karena balesin komentar netizen. Tapi kalau sekarang berusaha nggak baca biar nggak pusing," pungkasnya.
(mau/pus)