Kata Ustaz: Memaknai Al-Qur'an sebagai Sumber Ilmu

Kata Ustaz: Memaknai Al-Qur'an sebagai Sumber Ilmu

Tim detikcom - detikHot
Senin, 10 Apr 2023 17:02 WIB
Gus Fuad Plered saat memberi tausiyah mengenai Nuzulul Quran.
(Foto: dok. YouTube BKN PDI Perjuangan) Gus Fuad Plered saat memberi tausiyah mengenai Nuzulul Qur'an.
Jakarta -

Al-Qur'an merupakan sebaik-baik sumber ilmu dan petunjuk bagi seluruh manusia di alam raya. Ramadan merupakan momen turunnya Al-Qur'an yang biasa dikenal dengan nama Nuzulul Qur'an. Ada banyak pendapat menyoal tanggal turunnya Al-Qur'an di bulan Ramadan namun alih-alih terus memperdebatkannya, kata ustaz, yang lebih penting adalah bagaimana kita memaknai peristiwa tersebut.

Gus Fuad Plered, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah, Bantul, Yogyakarta, menyampaikan dalam sebuah tausiyahnya soal keutamaan Al-Qur'an sebagai sumber ilmu sekaligus petunjuk buat manusia. Dia menyampaikan, Al-Qur'an merupakan hadiah terbesar Tuhan buat umat manusia.

"Al-Qur'an itu diturunkan sebagai hadiah dari Allah melalui Rasulullah untuk tahapan kehidupan yang lebih baik kepada semua manusia. Sejak adanya Al-Qur'an ada anjuran untuk 'berjalan-jalan di muka bumi untuk riset, meneliti, dan lain-lain'. Kemudian, benih-benih ilmu pengetahuan dari Yunani kuno, Mesir kuno, itu dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita bisa menikmati kehidupan yang lebih baik dan itu tidak lepas dari peran Al-Qur'an," terang Gus Fuad Plered.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian mengutip hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa 'mukjizat terbesarku kepada umatku adalah Al-Qur'an'. Sebagai manusia yang hidup di masa kini, kita sepantasnya merasa beruntung dengan turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad hingga dapat disampaikan buat jadi petunjuk manusia dalam menjalani hidup.

Al-Qur'an tak hanya hadir dalam memberikan petunjuk untuk hidup sehari-hari manusia seperti tata cara menjaga kebersihan dan ibadah. Namun lebih jauh lagi, Gus Fuad Plered juga menekankan bagaimana Al-Qur'an berpengaruh pada kemajuan teknologi.

ADVERTISEMENT

"Kan ayat pertama itu 'Iqra' yang berarti 'bacalah'. Makna dari turunnya Al-Qur'an itu adalah agar manusia senantiasa belajar, senantiasa menggali ilmu pengetahuan, mengembangkan riset. Setelah kitab-kitab suci yang lain diturunkan sebelumnya, Al-Qur'an menyempurnakan itu. Orang-orang saat ini kadang memahami apa yang terjadi hari ini tidak ada kaitannya dengan Al-Qur'an, padahal pada kenyataannya semua terkait dengan Al-Qur'an."

"Coba bayangkan kalau Tuhan nggak menurunkan Al-Qur'an apakah sekarang kehidupan seperti ini? Nggak. Makanya Rasulullah itu menyampaikan 'mukjizat terbesarku untuk ummatku ini adalah Al-Qur'an'. Al-Qur'an itu berarti kecerdasan atau riset, menjadi sebab kita sekarang hidup senyaman ini."

"Kadang-kadang orang suka membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebenarnya semua ilmu itu dianjurkan oleh Tuhan untuk dipelajari. Misalnya dulu ada ayat-ayat yang terkait dengan proses janin di dalam rahim ibu, lalu setelah ilmu pengetahuan berkembang dunia kedokteran mengkonfirmasi bahwa memang proses janin dalam rahim ibu itu seperti dijelaskan Al-Qur'an. Salah satu cara mengamalkan Al-Qur'an adalah mengembangkan ilmu dan teknologi," terang Gus Fuad Plered.

Gus Fuad Plered menutup tausiyahnya dalam program Inspirasi Ramadan di YouTube BKN PDI Perjuangan dengan kembali mengingatkan bahwa malam lailatul qadar merupakan malam yang mulia. Malam ini diberi perumpamaan oleh Allah SWT sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ramadan sebagai momen turunnya Al-Qur'an sepatutnya juga jadi titik balik manusia agar kembali ke ajaran-ajaran agama yang dituliskan dalam Al-Qur'an. Memperbanyak membaca Al-Qur'an di malam-malam bulan Ramadan, khususnya di malam mulia lailatul qadar menjadi salah satu kegiatan positif yang dianjurkan buat dilakukan.

(aay/mau)

Hide Ads