Kata Ustaz: Mampu Kontrol Emosi Ciri-ciri Manusia Bertakwa

Kata Ustaz: Mampu Kontrol Emosi Ciri-ciri Manusia Bertakwa

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 06 Apr 2023 17:30 WIB
KH Taufik Damas, LC
(Foto: dok. YouTube BKN PDI Perjuangan) KH Taufik Damas saat memberikan tausiyah tentang mengontrol emosi.
Jakarta -

Keseharian kita memang sedikit berubah selama satu bulan Ramadan, tapi seringkali kondisi sekitar tetap sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Dalam konteks ini, potensi 'cobaan' yang datang dari sekitar selalu akan ada buat kita. Tapi inilah waktunya untuk membuktikan bahwa kita mampu menahan emosi dan menyempurnakan ibadah puasa di bulan Ramadan demi menjadi manusia yang bertakwa. Karena kata ustaz, menurut firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, seseorang yang mampu mengontrol emosinya adalah ciri orang yang bertakwa.

Dalam surat Ali Imran ayat 133-134 disebutkan soal beberapa ciri orang bertakwa yang akan "disediakan surga seluas langit dan bumi" yakni mereka yang "menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Menahan amarah dan mengontrol emosi memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, namun bukan berarti mustahil. Bulan Ramadan adalah waktu yang paling tepat untuk melatih diri dalam dua hal tersebut. Tidak hanya karena selama berpuasa kita diminta untuk memperbanyak sabar, tetapi juga karena dalam kondisi lapar emosi manusia jadi sangat mudah terpantik amarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang puasa itu untuk jadi bertakwa. Salah satu tanda orang bertakwa itu kalau kata Al-Qur'an 'orang yang mampu mengontrol emosi', nggak gampang marah-marah. Memang orang kalau lagi laper itu bawaannya gampang tersinggung, gampang marah-marah. Justru itu karena kita lagi lapar (karena puasa) kita diminta menahan emosi," demikian seperti dikutip dari tausiyah KH Taufik Damas, LC, Wakil Katob Syuriah PWNU DKI Jakarta.

Mengontrol amarah dan emosi juga berkaitan erat dengan pemberian maaf. Tidak jarang gesekan-gesekan atau 'cobaan' di bulan Ramadan ini melibatkan dua atau lebih manusia yang bentrok karena masalah-masalah tertentu. Ketika keduanya sudah terpantik emosi dan kemudian sampai di titik dapat mengontrol emosi tersebut, maka selanjutnya mereka haruslah bisa saling memaafkan.

ADVERTISEMENT

Memberi maaf seperti yang tercantum dalam ayat Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 133-134 di atas pun jadi salah satu ciri orang bertakwa. Taufik Damas selanjutnya membeberkan lebih lengkap soal ciri-ciri orang bertakwa tersebut dalam tausiyah yang sama yang dia sampaikan dalam program inspirasi buka badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan yang ditayangkan di YouTube.

"Memaafkan itu penting banget karena itu salah satu tanda orang bertakwa, yakni mudah memaafkan orang lain. Ya memang orang yang sedang berpuasa, kalau dilihat secara lahiriah, orang nggak boleh makan dan minum, nggak boleh hubungan suami-istri di siang hari. Tapi nggak cuma itu, orang yang berpuasa itu harusnya dia jadi orang yang bertakwa. Yang bertakwa itu yang bagaimana? Pertama memiliki kedermawanan hati, gampang membantu orang lain. Kedua dia mampu mengontrol emosi. Kedua dia mudah memaafkan orang lain. Keempat selalu gemar berbuat baik."

"Percuma bulan puasa hanya menahan lapar dan haus, tetapi nggak mampu mengontrol emosi. Bulan puasa itu jadi bulan latihan karena nanti kalau sudah dalam keadaan kenyang (tidak puasa) insyaallah jauh lebih mampu membina diri, mengontrol emosinya. Bulan Ramadan ini seharusnya buat kita semua, muda atau tua, sama-sama saling mengingatkan untuk mengontrol diri. Hindari melakukan hal-hal yang tidak berguna apalagi di malam bulan Ramadan," tutupnya.

(aay/pus)

Hide Ads