.webp)
Menilik keberhasilan dari skincare lokal, Tanskin, terdapat tangan dingin sosok Hendry Tan selaku founder di dalamnya.
Meniti kariernya dari nol, Hendry rupanya memang sudah peduli akan kesehatan kulit sejak lama. Ia bahkan telah skincare-an kala masih berseragam putih-biru.
"Kebetulan saya pakai skincare sudah lama, sejak duduk di bangku SMP. Pada saat itu saya menggunakan produk import, lalu belakangan ganti ke lokal," kata Hendry kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muda, sensitif, dan coba-coba, ia yang alami breakout seusai beralih ke produk lokal kemudian terbesit menciptakan brand-nya sendiri.
"Cuma pas ganti, kulit saya bukannya lebih baik malah memburuk. Dari sana akhirnya muncul ide membuat brand skincare sendiri," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, ia pun memikirkan betul kandungan dari brand binaannya, Tanskin. Di samping itu, Henry juga ingin harganya yang terjangkau.
"Makanya kandungan Tanskin dibuat premium sesuai skincare luar yang sebelumnya saya pakai dan tentunya dengan harga yang affordable (terjangkau)," ujarnya.
Dari situ, produk Tanskin makin luas diperbincangkan terlebih lagi oleh para beauty enthusiasts. Itu terjadi berkat kandungannya yang melebihi harga jual.
Tanskin sendiri mencakup produk mulai dari pembersih wajah, toner, serum, day cream, night cream, hingga sleeping mask.
"Tanskin memiliki standar dan menggunakan kandungan tertinggi di kelasnya," ujar pria lulusan internasional bisnis Universitas Sydney, Australia.
Seiring berjalannya waktu, Tanskin pun sukses merajai pasaran dengan menggandeng banyak reseller dan berkolaborasi dengan market besar, seperti Matahari Department Store, Aeon, hingga Sarinah.
(mau/aay)
