Belakangan dunia selebriti dibuat ramai dengan Alvin Faiz yang menyerang Larissa Chou dengan dugaan selingkuh ketika mereka masih berumah tangga. Belum lagi Venna Melinda dan Ferry Irawan.
Pernikahan adalah ibadah yang sudah seharusnya diikuti dengan kejujuran bukan kebohongan. Kata Ustaz mengambil nasihat Ustaz Maulana yang menegaskan bohong beda dengan menutupi aib.
Menutupi aib wajib. Jangan lagi membuka aib di masa lalu karena Allah SWT sudah mengampuninya. Namun, kalau mengawali atau menjalani sesuatu seperti pernikahan dengan kebohongan tentu akan ada kebohongan lainnya yang muncul dan mengarahkan kepada dosa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Kepada semuanya wahai suami, wahai istri, wahai semua yang berumah tangga, yang akan (berumah tangga), yang sedang menjalani. Nikah itu adalah ibadah. Bukan untuk kebohongan, tidak boleh.
Lihat sisi kebohongannya hati-hati. Ketika orang berbohong, diawali dengan kebohongan semua yang dihadirkan adalah kebohongan, nauzubillahminzalik.
Ingat kalau orang jujur itu enak, memang pahit, tapi jujur itu luar biasa loh. Tapi, ketika diawali dengan kebohongan, timbullah kekecewaan, timbullah pengkhianatan, timbullah rasa benci, dan sebagainya. Maka hilanglah berkah.
Berkah itu kebaikan yang bertambah, berkah itu kemuliaan, berkah itu kenikmatan, berkah itu kebahagiaan. Mana ada kebahagiaan kalau ada kebohongan.
Makanya saya tidak suka bila dia menyukai seseorang wanita dia santet. Dia cinta karena terpaksa.
Bedakan bohong dengan menutup aib. Di sini yang tidak boleh diceritakan masa lalu, aibnya. Aib masa lalu, jangan (dibuka). Dosa masa lalu, jangan (dibuka). Tapi kebohongannya tetap bohong.
Tapi dosa masa lalu jangan diungkit, Allah sudah ampuni kenapa engkau ungkit lagi? Allah sudah tutupi aib masa lalu, tapi kenapa kau ungkit lagi? Sudah.
Waktu itu saya bilang almarhumah (istri) jangan ceritakan masa lalu mu karena saya tidak perlu masa lalu mu. Yang saya butuh adalah masa depan.
Kejujuran itu membawa kepada kebaikan. Kebaikan itu membawa pada keberkahan. Tapi, kebohongan mengalihkan kepada dosa. Dosa mendapatkan kemurkaan.
Tidak akan mungkin kebohongan itu bisa selesai, kebohongan satu akan ditutupi dengan kebohongan lainnya.
(pus/wes)