Kata Ustaz: Getol Bekerja Bagus, Tapi Awas Jadi Fakir Gegara Rakus Dunia

Kerja adalah ibadah. Akan tetapi, bekerja juga adab-adabnya.

Bekerja tak melulu untuk duniawi. Terus berpikir untuk nafsu duniawi dan menumpuk harta ketika bekerja bisa menimbulkan sifat fakir.

Kata Ustaz mengutip nasihat dari Habib Muhammad, harta memang dicari. Jangan sampai sudah capek bekerja, tapi hasilnya tidak dinilai ibadah dan sia-sia untuk bekal di akhirat.

Berikut penjelasan lengkap Habib Muhammad Syahab:

Kerjaku, ibadahku. Artinya memang orang bekerja itu suatu ibadah. Semua dicontohkan daripada contoh yang paling mulia, Baginda Muhammad SAW.

Tentunya ketika kita pengin kerja kita ini bernilai ibadah. Pertama diawali dengan niat yang bagus. Kedua ditambahkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ini adab karena rezeki ini dari Allah SWT.

Kalau pun rezeki, dalam suatu riwayat, kalau buat harta kita tambahkan adab, supaya harta kita halal. Sebab harta yang kita cari ini Allah SWT memberikan sama harta itu kepada orang yang beriman diberikan harta kepada Allah SWT. Orang yang nggak beriman juga diberikan harta oleh Allah SWT. Kecuali Allah SWT tidak memberikan iman kepada orang yang memang dicintai oleh Allah SWT.

Jadi harta itu dicari, jangan sampai harta kita tidak bernilai ibadah. Sudah kita capek tidak, nilai ibadah. Maka dikatakan, kalau diawali dengan ketakwaan, jangan cuma cari uang, pagi-pagi cari, (salat) subuh lewat, zuhur lewat, ashar lewat, nggak ada ketakwaan kepada Allah SWT.

Siapa orang pagi-pagi sudah mikirin dunia, mau kerja, memang bagus, bukan tidak bagus. Bagus cari nafkah buat keluarga, tapi kalau hanya dunia sampai dia melewatkan salat subuhnya, melewatkan salat zuhurnya, melewatkan salat asharnya.

Siapa orang bangun pagi hanya dunia saja yang dia pikirkan, Allah SWT jadikan dia terus fakir. Terus kurang, kurang, kurang dan rakus pada dunia, hingga kurang nilai ibadah kerjanya di mata Allah SWT.