Menghadapi orang bermuka dua, tentu bukan hal yang mudah. Tentunya kita akan merasa kesal setelah tahu ada kerabat, keluarga yang bermuka dua.
Kata Ustaz mengambil nasihat dari Ustaz Maulana dan Ustaz Syam Elmarusy. Bagaimana sebaiknya kita menghadapi orang bemuka dua yang suka julid di belakang?
Jangan pernah membalas keburukan dengan keburukan. Itu menjadi kunci untuk diri kita agar tetap sehat menghadapi orang-orang seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana dan Ustaz Syam Elmarusy:
Ustaz Maulana mengatakan, sebaiknya memadamkan api dengan air, bukan memadamkan api dengan api. Kalau ada orang yang seperti itu dan kita sudah tahu, jawabannya hanya sekadar tahu saja.
Jangan membalas keburukan dengan keburukan. Tapi, balaslah keburukan dengan kebaikan. Maka engkau ikhlas-lah engkau.
Berbuat baik kepada orang yang buruk itulah kebaikan. Kalau kita berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, itu namanya balas jasa. Berbuat buruk kepada orang yang baik, itu namanya zalim.
Makanya sebaiknya kalau ada orang yang baik di depan kita, tapi tidak baik di belakang kita ya sekadar tahu saja. Dan, berusaha untuk berbuat baik.
Karena ketika kita jahat kepadanya ketika kita tahu dia buruk di belakang kita dan baik di depan kita, kita balas dengan keburukan justru keburukan itu yang dia ingat.
Tapi, kalau kita berbuat baik kepadanya meski dia berbuat buruk kepada kita dia akan berkata, 'Orang itu baik banget, padahal aku sangat jahat kepadanya, tapi dia selalu balas dengan kebaikan,' gitu.
Ustaz Syam Elmarusy mengatakan, menunjukkan senyum kepada orang lain yang sebenarnya hati kita nggak enak sama dia, itu bukan munafik namanya. Kalau kita berusaha menyembunyikan rasa benci di hadapan orang lain dengan senyum, senyum itu termasuk sedekah.
Nabi Muhammad SAW pernah bermuka masam, lalu ditegur sama Allah SWT, 'Jangan bermuka masam. Bermuka masam ini bisa menyakiti hati dari orang lain.'
Kalau kita tersenyum di hadapan orang yang kita benci, itu juga termasuk sedekah. Jangan menunjukkan kepadanya kita membencinya. Kecuali perbuatannya, 'Nggak suka ah kalau lo nggak salat.' Itu diperbolehkan.
Menghadapi orang yang julid sama kita, balik lagi ke kata ikhlas. Ikhlas itu apa sih? Karena Allah SWT. Jadi kalau kita berbuat baik karena Allah SWT tidak peduli orang itu baik sama kita atau jahat sama kita. Ada tetangga yang baik sama kita, kita baik sama dia, itu balas budi. Tapi kalau ada yang jahat sama kita dan kita tetap baik sama mereka, kenapa engkau baik sama dia itu karena perintah Allah SWT. Itu yang disebut ikhlas.
(pus/dar)