Teddy Pardiyana bicara perihal mobil Rizky Febian yang membuatnya jadi terdakwa penggelapan aset. Usai menjalani sidang hari ini, Teddy Pardiyana konsisten dengan pendapatnya yang tak mengapa jual mobil yang dia sebut justru milik Lina Jubaedah itu.
Mantan ayah sambung Rizky Febian itu mengaku tahu keberadaan mobil tersebut sejak 2018. Saat itu dirinya sudah menikah dengan Lina Jubaedah.
"Kalau yang saya tahu sudah dari nikah bentuk fisik sudah sama almarhumah, sampai saya jual karena BPKB dan STNK atas nama istri saya," kata Teddy di PN Bandung usai sidang seperti dilansir dari detikJabar, Selasa (6/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahu Innova itu dibeli dari orang tua mantan kekasih Rizky Febian, tapi Teddy tak tahu asal muasal uang untuk membeli mobil tersebut. Teddy keukeuh punya hak menjual mobil tersebut karena BPKB mobil tersebut atas nama Lina Jubaedah.
"Kalau yang saya tahu, Bunda Lina beli dari mantannya Iky. Nggak tahu (asal usul uang), di sana juga belinya nggak ada hubungan dengan kwitansi A Iky yang disebutkan yang didakwakan dapat dari A Iky, tapi nggak ada mutasi itu sendiri," ungkap Teddy.
"Karena namanya punya istri (mobil dianggap milik Lina), waktu itu saya pinjam buat Bintang karena memang takut kehujanan, kepanasan," jelasnya.
Ada utang Lina Jubaedah di salah satu bank yang harus dibayar, Teddy merasa sebagai keluarga yang ditinggalkan punya kewajiban untuk menyelesaikan utang tersebut. Teddy kembali mengatakan hasil penjualan mobil itu untuk membayar utang Lina Jubaedah.
"Tapi karena ada tuntutan lain yang harus diselesaikan sebagai yang ditinggalkan kewajiban buat menyelesaikan yang berhubungan dengan utangnya itu," kata Teddy.
Keyakinannya untuk menjual mobil Rizky Febian dikatakan Teddy juga mendapat dukungan dari sopir pribadi Lina yang bernama Asep Hermanto biasa disapa Pak Ecet.
"Dari Pak Ecet (Asep Hermanto) sendiri disarankan, karena kondisi masih COVID-19 disarankan untuk dijual saja. Dia juga punya utang piutang yang berhubungan dengan bank harus dibayar sekitar Rp 20 juta, dia sudah minta fee duluan," ungkapnya.
"Tahu, pas saya lagi bingung-bingungnya, pas COVID-19 ada tunggakan ke bank terus si Dede kebutuhan popoknya bingung, Pak Ecet saranin untuk dijual," tukas Teddy Pardiyana.
Selain itu hasil penjualan mobil tersebut diketahui juga dipakai Teddy untuk membeli kendaraan baru, yakni Panther seharga Rp 70 juta.
(pus/dar)