Prediksi adanya resesi global pada 2023, cukup membuat banyak orang berpikir untuk bisa melewati masalah ekonomi tersebut. Resesi global yang diprediksi akan terjadi, tentu akan berpengaruh dengan perekonomian.
Kata Ustaz membicarakan soal bagaimana dalam Islam sebagai umat muslim menghadapi prediksi resesi global yang disebut akan terjadi pada tahun depan?
Habib Usman bin Yahya memberikan penjelasan soal apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan sebagai umat muslim. Berikut penjelasan lengkap Habib Usman bin Yahya dalam Islam Itu Indah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara soal krisis ekonomi yang terjadi dan yang akan terjadi katanya. Bagaimana Islam menyikapinya? Bagaimana seorang muslim menyikapinya?
Didasari dengan awal setiap musibah itu semua sudah kehendak Allah SWT. Berarti dengan kehendak dan keridaan Allah akan terjadi. Apa sebabnya? Allah SWT juga berfirman, karena ulah tangan kita, karena perbuatan kita. Entah karena kita berdosa, pernah melakukan maksiat, menyebabkan Allah murka menyebabkan kehancuran, bencana, dan lain sebagainya.
Sebagai seorang muslim, menyikapinya adalah dengan beriman,bertakwa kepada Allah SWT, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, melihat segala sesuatunya bukan yang yang dia inginkan yang dia beli, tapi dikebutuhannya yang dibeli. Mulai sekarang irit-irit dulu tuh, beli apa yang dibutuhkan dan menahan daripada yang dia inginkan. Ketiga, dia sudah bisa menahan itu semua, insyaallah dia mengurangi daripada bebannya.
Kedua, yakni jangan punya utang karena utang sumber masalah besar. Islam tidak mengajarkan Anda untuk berutang. Islam mengajarkan belilah sesuai dengan yang Anda miliki. Jangan membebankan. Seperti tadi yang disebut, karena ulah tanganmu sendiri. Kamu punya HP sekian harga Rp 1 juta, karena gengsi beli Rp 4 juta, pengin Rp 10 juta, pengin Rp 20 juta, akhirnya merogoh uang yang lebih banyak lagi dengan utang, pusing setiap bulannya, setiap bulannya stres.
Ketika mengerti dan memahami dia nggak mampu, nggak kuat, dia meredam. Jangan mementingkan yang diinginkan, ego, nafsu dan lain sebagainya, tapi kebutuhanlah yang harus dia kedepankan.
Sekali lagi, dekatkan diri pada Allah SWT, jadi hamba yang bertakwa pada Allah SWT, sehingga kita tersentuh hatinya. Mana yang harus kita butuhkan, mana yang harus kita beli, mana yang harus kita prioritaskan. kerjaannya dicari, kebutuhannya dicukupi.
(pus/dar)