Penyesalan Menghantui Raja Charles di Hari Pemakaman Putri Diana

Penyesalan Menghantui Raja Charles di Hari Pemakaman Putri Diana

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 09 Nov 2022 08:44 WIB
Siapa Raja Inggris Sekarang? Ini Sosok Raja Charles III
Raja Charles. Foto: WireImage/Karwai Tang
Jakarta -

Putri Diana meninggal dunia usai kecelakaan maut pada 1997. Pangeran William saat itu berusia 15 tahun sementara Pangeran Harry berusia 12 tahun.

Salah satu potret yang paling menyayat hati adalah ketika Pangeran William dan Pangeran Harry muda diharuskan berjalan di belakang peti mati Putri Diana. Mereka tidak boleh menunjukkan ekspresi apa pun dan hanya bisa menunduk di tengah lautan manusia yang berduka atas kematian sang putri.

Christopher Andersen, penulis buku The King: The Life of King Charles III, menyebut ada penyesalan yang dirasakan oleh Raja Charles di hari itu. Dalam podcast Royally Us, ia menyebut sang raja dihantui rasa bersalah karena meminta William dan Harry ikut berjalan di belakang peti mati sang ibunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurasa hal itu sangat menghantui Charles. Hari itu masih menghantui mereka," ungkap Andersen.

"William dan Harry pernah bicara tentang hal itu, dan aku menulisnya, itu adalah sebuah bentuk PTSD. Bahkan terbang ke London mengingatkannya pada hari ketika dia harus berjalan ke peti mati. Mereka, kurang lebih, diintimidasi untuk melakukannya oleh istana. Oleh orang-orang berbaju abu-abu yang menjalankan peraturan istana, yang biasa dikeluhkan oleh Diana," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Raja Charles bahkan merasa bertanggung jawab atas apa yang dirasakan oleh Pangeran William dan Pangeran Harry saat itu. Namun tak hanya Charles, Earl Spencer, adik Putri Diana, juga menyesali keputusannya yang mencoba meyakinkan William dan Harry berjalan di belakang peti mati Diana.

Sementara itu, momen tersebut nantinya akan menjadi pembuka dari buku Spare, yang merupakan memoar yang akan dirilis oleh Pangeran Harry pada Januari 2023. Hal tersebut disampaikan oleh penerbit Penguin Random House dalam keterangannya.

"Pembaca akan dibawa ke salah satu momen paling intens di abad ke-20: dua anak laki-laki, dua pangeran, berjalan di belakang peti mati ibu mereka saat dunia menyaksikan dalam kesedihan dan kengerian," tulis pihak penerbit.

"Saat Diana, Putri Wales, dimakamkan, miliaran orang bertanya-tanya apa yang harus dipikirkan dan dirasakan para pangeran, dan bagaimana kehidupan mereka berjalan lagi sejak itu. Bagi Harry, akhirnya, ini adalah kisahnya," pungkasnya.




(dal/pus)

Hide Ads