Bicara remaja, apakah seorang Habib Ja'far merasakan juga masa-masa malam mingguan, pacaran dan patah hati?
"Nggak ada lah, nggak ada malam minggu bahkan Minggu aja nggak ada, Ahad yang ada. Gue nggak relate sama zaman-zaman pacarana pakai lagu Peterpan (sekarang NOAH). Paling ingat hari Ahad itu bagun pagi buat nonton Dragon Ball karena gue baca komiknya. Dulu gue di SMA lihat orang pacaran, terus pas ngapel beliin makanan buat pacarnya, dalam hati gue, 'goblok! Apa ini!" kenangnya sembari tertawa.
Bicara lagu yang menemaninya masa remajanya tumbuh, pria kelahiran Juni 1988 itu lebih mendengarkan Emha Ainun Nadjib dan Iwan Fals. Mengejutkannya, untuk musisi luar negeri, Bob Marley adalah idolanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lirik yang menyentuh gue. Dari lirik, bisa menjelaskan semua lagu yang gue sukai. Misalnya lagu Suhu (2010) dari Iwan Fals. Lagu itu adalah mantra yang dia dapatkan dari salah seorang temannya yang Buddhist. 'Kekerasan ada batasnya, keluwesan tak ada batasnya, tak ada kuda-kuda yang bisa dijatuhkan, karena itu geseran lebih utama. Keunggulan geseran terletak pada keseimbangan, rahasia keseimbangan adalah kewajaran. Wajar itu kosong'. Semua liriknya itu filosofis," katanya sembari menyanyikan lagu tersebut.
"Sekarang yang lagi gue dengerin itu Yura Yunita. Ya karena liriknya tentang dunia tipu-tipu, tentang bagaimana mata itu jendela pertama menuju hati," lanjutnya.
Kalau soal Bob Marley, Habib Ja'far meresapinya dengan lebih spesial. Lagu favoritnya, Redemption Song terdengar sejalan juga dengan film favoritnya yang diperankan oleh Morgan Freeman, The Shawshank Redemption (1994).
![]() |
"Bob Marley itu gue suka, gua baca bukunya, nonton filmnya, wawancaranya, gua tahu kenapa akhirnya dia nggak mau dioperasi sampai mati. Karena bagi dia, sakit itu pun gift dari Tuhan. Lagunya yang Redemption Song itu bicara soal kebebasan. Kalau dikaitkan sama film favorit gue, The Shawshank Redemption, bicara tentang bahwa lo bisa bebas di tengah penjara dan lo bisa terpenjara di tengah kebebasan, seperti Brooks (karakter dalam film The Shawshank Redemption, diperankan James Whitmore)."
Dengan ragam latar belakang yang memengaruhi caranya berpikir, lantas definisi apa yang dapat menjelaskan siapa itu Habib Ja'far?
"Pendakwah, bukan pendakwah Islam, tapi pendakwah. Toleransi, moderasi, universalisme, kemanusiaan, perdamaian, cinta, gue mendakwahkan itu semua. Bukan lagi bicara sekularisme dan sejenisnya karena kita punya masalah yang lebih besar. Dulu kita bersatu karena punya musuh bersama, yaitu kolonialisme. Sekarang, ada ekologi, melawan korupsi, melawan masalah mental. Dan, menurut gue semua bisa dijelaskan dalam kacamata Islam, karena menurut gue islam itu way of life, jalan hidup. Dan bagi gue Islam itu point of view, pola pandang tentang segala sesuatu. Kalaupun kita tidak bisa melihat dalam perspektif hukum Islam, atau kita belum bisa mengedepankan hukum Islam dalam segala fenomena, perspektif utama gue kan spiritualitas Islam."
(mif/nu2)