Habib Ja'far Menyoal Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada

Hot Questions

Habib Ja'far Menyoal Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Selasa, 08 Nov 2022 08:51 WIB

Apa yang dimaksud akal instrumental, Bib?

"Dalam teorinya Habermas, akal yang bergerak sesuai instrumen. Instrumennya apa? Duit, politik, wanita. Jadinya, dia bergerak menggunakan ilmu untuk itu saja, dia menggunakan akalnya untuk mengakali."

Habib Ja'far tidak tiba-tiba memiliki pikiran seperti ini. Anak ke-3 dari 4 bersaudara itu menjelaskan sejak kecil, setelah Subuh, dia dan ayahnya sudah sering kali berdiskusi dengan latar belakang filsafat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habib Ja'farHabib Ja'far Foto: Grandyos Zafna

"Literasi, filsafat dan diskusi itu saling menolong. Dulu sama bokap punya tradisi setiap selesai salat Subuh dan selesai salat Isya itu kita nongkrong bareng di halaman rumah, kita diskusi apa aja, walaupun nggak ngerti, bokap ngajakin gue diskusi soal ini dan itu."

"Bokap gue itu sosok yang toleran, sudah mengajarkan gue untuk menghargai pemeluk agama lain. Nyokap itu punya buku banyak dari berbagai genre, dari Islam yang kanan sampai Islam yang moderat. Sejak kecil gue sudah melihat fenomena keragaman dan keragaman itu ada pada diri gua, jadi gua nggak pernah melihat orang beda itu pasti salah. Gue melihat orang beda itu indah, beda itu kan nada dan nada indah. Kenapa? Karena nada itu kan harus berbeda, kalau alat musiknya cuma satu dan nadanya hanya 'do', kan jelek. Berbeda itu juga seperti puzzle, saling mengisi karena beda."

ADVERTISEMENT

"Misalnya lagi, sekarang kita saling berhadapan ya. Gue nulis angka 6, di lo jadinya angka 9. Berbeda salah satunya, tapi jadi salah? Nggak juga. Masalah perspektif aja, karena gue hidup dengan perbedaan itu secara nyata lho. Gue hidup di kampung komunitas Arab, tapi gue juga hidup dengan buku-buku yang mengajarkan perbedaan. Jadinya gue enjoy aja."


(mif/nu2)

Hide Ads