4. Ayu Thalia Ngaku Check-in Bareng Nicholas Sean di Depan Hakim
Selain mengaku pernah diajak bermalam dan tidur bareng, Ayu Thalia juga mengaku pernah check-in bareng Nicholas Sean.
Ayu Thalia dengan lugas menyampaikan apa yang menurutnya sudah dilakukan bersama Nicholas Sean. Ayu mengaku sudah tidur bareng dengan putra sulung Ahok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman saja itu nggak tidur bareng. Teman biasa itu tidak chat dengan panggilan sayang, tidak tanya kapan saya mens, dan saksi korban beberapa kali check in sehotel dengan saya," ungkap Ayu Thalia.
"Dan, kalau cuma teman, saksi korban pernah membawa saya untuk tidur di rumahnya," tegasnya.
Menyoal pengakuan Ayu Thalia, Nicholas Sean dan tim kuasa hukumnya langsung membantah. Nicholas Sean bahkan siap kembali melaporkan lagi Ayu Thalia.
"Nggak (benar)," jawab Nicholas Sean.
5. Ayu Thalia Siap terima Konsekuensi Ngaku Tidur Bareng Nicholas Sean
Pernyataan Ayu Thalia mulai dari diajak tidur bareng hingga check-in dengan Nicholas Sean dianggap menjatuhkan harga dirinya. Setelah persidangan, Ayu Thalia mengaku siap menerima konsekuensinya.
"Cukup kali ya saya menyampaikan ke hakim. Saya terima dengan konsekuensinya," kata Ayu Thalia di Pengadilan Negeri Jakarta Utara kala itu.
"Saya yakin hakim juga punya hati nurani sebagai seorang manusia. Wanita diginiin ya. Saya percaya yang terbaik untuk hasilnya," tukasnya.
6. Alasan Ayu Thalia Mau Diajak Check-in oleh Nicholas Sean
Pengakuan Ayu Thalia yang ngaku diajak tidur bareng hingga check-in di hotel oleh Nicholas Sean mengundang tanda tanya. Ayu Thalia mengaku bukan tanpa alasan dirinya mau diajak oleh Nicholas Sean.
Ayu Thalia mau diajak ke hotel karena merasa punya hubungan. Itu juga dipertegas oleh pengacaranya, Pitra Ramdoni.
"Kenapa beliau mau karena kan sudah ada hubungan. Kalau nggak ada hubungan nggak mungkin Ayu Thalia dijemput pada tanggal 12 Agustus di Pacific Place, saya tanya kepada saksi korban (Nicholas Sean) apakah tanggal 12 Agustus itu saudara pernah menjemput Ayu Thalia ke Pacific Place? Diakui benar," kara Pitra Ramdoni.
(pus/dal)