Pangeran Harry-Meghan Markle Disebut Cari Duit dengan Hancurkan Keluarga

Pangeran Harry-Meghan Markle Disebut Cari Duit dengan Hancurkan Keluarga

Tim detikcom - detikHot
Rabu, 02 Nov 2022 07:05 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle
Foto: Pangeran Harry dan Meghan Markle (dok. Instagram)
Jakarta -

Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan pindah ke Amerika Serikat dan menjauh dari keluarga kerajaan Inggris. Namun, hal itu tak membuat mereka berhenti membicarakan soal keluarga kerajaan.

Tom Bower sebagai penulis buku kerajaan Inggris, mengkritik keras pasangan Duke dan Duchess of Sussex tersebut. Di acara Good Morning Britain, ia menyebut gelar kebangsawanan keduanya pantas dicabut karena Pangeran Harry dan Meghan Markle mendulang keuntungan dari kehancuran keluarga mereka.

"Pasangan yang sekarang tinggal di Montecito mendulang kekayaan dengan menghancurkan dan menyakiti keluarga kerajaan demi kekayaan, prestise, dan 'brand' mereka sendiri," ungkap Tom Bower.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurasa mereka seharusnya tak diizinkan untuk menyandang gelar Duke dan Duchess lagi," lanjutnya.

Menurut Bower, jika gelar kebangsawanan tersebut dicabut, Pangeran Harry dan Meghan Markle tak akan lagi dianggap penting di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

"Satu-satunya cara agar mereka tak lagi dianggap penting di Amerika Serikat adalah dengan melepaskan gelar mereka," ujar Tom Bower.

"Keduanya mendulang kekayaan dengan memperkenalkan diri mereka sebagai Duke dan Duchess, juga lewat gelar pangeran," pungkasnya.

Kritikan demi kritikan dilayangkan kepada Pangeran Harry setelah mengungkap niatnya untuk merilis sebuah buku memoar bertajuk Spare pada Januari 2023. Judul tersebut dianggap menyakiti keluarga Inggris karena dalam bahasa Indonesia, spare berarti cadangan.

Menurut Angela Levin sebagai biografer kerajaan, Pangeran Harry disebut membawa-bawa masa lalunya hingga kini. Ia menyebut judul buku tersebut sangat tidak masuk akal.

"Apa yang sekarang sedang dia lakukan adalah melihat ke belakang dan mempertahankannya. Yang lebih buruk adalah di negara lain di seluruh dunia judulnya diartikan sebagai 'sisa'. Seolah-olah dia hanya sisa makanan di atas piring," ujar Levin.

"Aku merasa judul yang ia pilih sangat mengerikan dan tidak masuk akal. Dia adalah sosok yang populer setelah ratu, dan dia suka mengoceh, menjadi sedikit bandel, dan penuh energi," tambahnya.

Pangeran Harry hingga kini masih belum bicara soal kritikan yang dilayangkan kepadanya usai mengumumkan tanggal perilisan buku memoar Spare.




(dal/mau)

Hide Ads