Pangeran Harry akan merilis sebuah memoar bertajuk Spare. Gara-gara memoar tersebut, suami Meghan Markle itu disebut ingin menghancurkan keluarga kerajaan.
Kritikan itu disampaikan oleh Angela Levin, salah satu biografer kerajaan. Ia menyayangkan Pangeran Harry yang masih memikirkan masa lalu daripada masa depan, terlihat dari judul 'Spare' atau dalam bahasa Indonesia berarti cadangan.
"Duke dan Duchess of Sussex ingin menghancurkan keluarga kerajaan. Ini adalah sebuah tragedi," ungkap Levin saat diwawancara oleh Sky News Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah dia masih merasa seperti itu setelah meninggalkan keluarga kerajaan, menemukan seorang wanita yang dicintai, punya dua anak dan rumah mewah, dan semua kebebasan yang ia inginkan?" tanyanya.
Menurut Angela Levin, Pangeran Harry sama sekali tidak pernah mempermasalahkan soal posisinya menjadi adik dari calon raja. Sejak dulu, ia selalu senang berada di samping Ratu Elizabeth II dan bebas melakukan apa yang ia inginkan.
"Apa yang sekarang sedang dia lakukan adalah melihat ke belakang dan mempertahankannya. Yang lebih buruk adalah di negara lain di seluruh dunia judulnya diartikan sebagai 'sisa'. Seolah-olah dia hanya sisa makanan di atas piring," ujar Levin.
"Aku merasa judul yang ia pilih sangat mengerikan dan tidak masuk akal. Dia adalah sosok yang populer setelah ratu, dan dia suka mengoceh, menjadi sedikit bandel, dan penuh energi," tambahnya.
Angela Levin pun mengingat kembali pada 2018 saat ia masih menulis biografi kerajaan. Saat bertanya ke Pangeran Harry apakah ia ingin menjadi raja, ia dengan tegas bilang hanya ingin memiliki kebebasan.
"Saat aku menulis biografinya pada 2018, dia adalah seorang anak yang menyenangkan, baik dengan semua orang berbagai usia, sehingga menyebut dirimu sendiri sebagai cadangan adalah hal yang hina. Seolah-olah tidak ada yang menginginkanmu," tegas Levin.
"Aku pernah bertanya padanya, 'Apa kau ingin jadi raja?' Aku yakin 100 persen dia tidak mau. Dia hanya mau kebebasannya. Dia ingin melakukan apa yang diinginkan. Jadi demi tuhan, setelah menjalani semua terapi, seharusnya dia bisa melupakan semuanya," lanjutnya.
"Dia mencoba menyerang orang tuanya ketiga Raja Charles benar-benar berduka atas kepergian ibunya. Hal ini sangat tidak baik," pungkas Levin.
Mengenai kritikan ini, Pangeran Harry sama sekali belum memberikan komentar.
(dal/pus)