Sejak 2021, rencana penerbitan buku memoar dari sudut pandang Pangeran Harry menuai pro dan kontra. Setelah rumor penundaan akibat Ratu Elizabeth II meninggal dunia, akhirnya penerbit Penguin Random House mengumumkan bakal merilisnya pada 10 Januari 2023.
Buku memoar yang berjudul Spare disebut pihak penerbit sebagai karya yang penuh kejujuran. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Penguin Random House, dalam memoar Spare bakal memunculkan kematian tentang ibunda Harry, Putri Diana, pada 1997.
Ada juga penggambaran Pangeran Harry dan saudaranya, William, yang berjalan di belakang peti mati ibu mereka saat dunia menyaksikannya dalam kesedihan dan kengerian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat Diana, Putri Wales dimakamkan, miliaran orang bertanya-tanya apa yang harus dipikirkan dan dirasakan para pangeran, dan bagaimana kehidupan mereka akan berjalan sejak saat itu. Untuk Harry, ini adalah kisahnya," bunyi keterangan Penguin Random House.
Sejak kabar penerbitan memoar ini mencuat Juli 2021, pengamat kerajaan dan masyarakat Inggris banyak berspekulasi tentang buku tersebut.
Pangeran Harry juga membuat pernyataan yang tak kalah sensasional dan menjadi pembicaraan publik.
"Saya menulis ini bukan sebagai seorang pangeran dilahirkan, tapi sebagai pria yang telah menjadi saya. Saya telah memakai banyak topi selama bertahun-tahun, baik secara harfiah maupun kiasan, dan harapan saya adalah bahwa dalam menceritakan kisah saya- pasang surut, kesalahan, pelajaran yang dipetik-saya dapat membantu menunjukkan bahwa dari mana pun kita berasal, kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang kita pikirkan," ungkap Pangeran Harry.
Buku memoar setebal 416 halaman itu juga rencananya bakal terbit dalam 16 bahasa. Dari bahasa Belanda sampai Portugis. Awalnya, buku itu direncanakan rilis tahun ini tapi ditunda karena Pangeran Harry disebut ragu-ragu merilisnya atau merevisi narasinya setelah neneknya meninggal pada September 2022.
(tia/nu2)