Kehidupan bertetangga penuh cerita. Dari mulai cerita yang menyenangkan hingga buruk.
Sifat tetangga juga bermacam-macam, ada yang peduli, masa bodo, menyenangkan, dan menyebalkan. Tapi, bagaimana kalau tetangga terdekat kita bersikap masa bodo dan tidak peduli?
Kata Ustaz mengutip nasihat dari Ustaz Maulana dalam Islam Itu Indah. Bagaimana cara melapangkan hati menghadapi tetangga yang tidak pedulian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kalanya kita sebagai tetangga saling mengingatkan. Tidak mudah memang, tapi ada beberapa cara yang secara tidak langsung bisa menyadarkan tetangga yang memiliki sikap buruk atau masa bodo.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Cara melengkapi atau menutupi ketika ada tetangga yang dalam hal ini maunya saja diberi, tapi tak mau memberi, tidak ada kepedulian. Nah buat kita semua. Ini kita lagi bahas bukan karena apa-apa tapi untuk menyelematkan, sebaik-baiknya manusia memperbaiki dirinya sehingga tidak ada waktu untuk mengurus orang dalam artian mencari keburukan orang. Carilah keburukan kita.
Cara melapangkan hati menghadapi tetangga yang maunya menang sendiri, paling pertama adalah bersabar. Doakan tetangga kita supaya tidak julid sama kita. Bersabarlah karena kata sabar di sini, mampu balas tapi dia tahan. Itulah makna kesabaran dari itu sendiri.
Maka berikutnya, balaslah tetangga yang jelek itu, yang buruk itu, yang tidak peduli itu dengan cara apa? Balas dengan ikhsan. Ikhsan itu membalas dengan lebih baik. Memberi hadiah, maka dia makin mencinta.
Kita belajar dari Rasulullah SAW, justru memberi hadiah, membawakan makanan kepada tetangga yang jahat. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Justru balas kejahatan dengan kebaikan. Itu namanya ikhsan. Balas kebaikan dengan kebaikan itu namanya balas jasa.
Kadang kala kita ini berbagi, tetangga itu nggak usah, tetangga ini saja. Justru tetangga yang buruk itu yang dikasih. Maka yang paling luar biasa, apabila kita bisa menyampaikan, mohon maaf, astaghfirullah aladzim, ada seorang datang kepada Rasulullah, 'Ya Rasulullah tetangga ku jahat.' Coba lakukan ini. Datang lagi, 'Ya Rasulullah tetanggaku masih jahat.' Kata Nabi, 'Coba keluarkan semua barang-barangmu.' Pada saat dikeluarkan semua barang-barangnya, tetanga ang lain pada datang, 'Kenapa?' 'Aku mau pindah rumah tetanggaku jahat. Aku tidak bisa tenang.' Semua tetangga mendukung dia, sampai tetangga yang jahat itu sadar.
Kadang kala tetangga jahat itu tidak menyadari kejahatannya. Jadi kadang kala kita harus mengingatkan mereka ketika mereka membuat jahat. Tanpa sadar dia melakukan kejahatan itu, kita sendiri jarang mengingatkan.
Makanya saya selalu tanya, ingat nggak tetangga kita, siapa namanya, apa statusnya, jangan sampai kita nggak peduli. Ingat ada orang nanti ditusuk hidungnya di hari kemudian. Kenapa? Karena menyakiti hidung tetangga, masak yang enak tapi tidak membagi ke tetangga. Hati-hati kalau goreng, ikan asin, bakar ikan, aroma ke mana-mana.
Maka tetangga yang pertama kita kasih. Siapa yang menciumnya. Apalagi kalau anak tetangga sudah nangis.
Pertama datang membantu kita adalah tetangga. Cari saudaramu di daerah lain mana bisa dia datang.
(pus/wes)