Thalita Latief menceritakan dirinya pernah menjadi korban KDRT dan berhasil bangkit. Sebagai korban butuh waktu untuk bicara.
Berkaca dari pengalamannya, Thalita Latief memberikan masukan, ketika menjadi korban KDRT siap bicara harus terus berani maju, jangan sampai menghancurkan diri sendiri.
"Artinya kehidupan konsekuensi, risiko semuanya ada ketika kita sudah berani. Jangan pernah buka kalau di dalam situasi itu ya, ketika sudah berani maju melangkah. Kenapa? Jangan sampai hal tersebut menghancurkan diri kita soalnya itu nggak baik," ucap Thalita Latief ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan anak diakui Thalita Latief juga pernah muncul di dalam benaknya untuk bertahan. Akan tetapi, Thalita menyadari dirinya tak bisa berlindung di balik anak.
Sebagai ibu, pemikiran soal tumbuh kembang anak tanpa ayah juga jadi pertimbangan. Namun, Thalita Latief berpikir perilaku seorang ayah juga harus jadi perhatian untuk anaknya.
"Dan alasannya banyak sekali khususnya perempuan pasti perkembangannya anak juga. Begitu pertimbangannya anak, kalau nanti jadi ibu tunggal bisa nggak membesarkan anak sendiri? Gimana nanti kalau anak saya nggak memiliki sosok bapak? Gimana anak saya malu nggak punya bapak? Kalau nanti anak saya tahu kelakuan bapaknya gimana?" katanya.
"Itu semua jadi pertimbangan, tetapi ternyata setelah lewati masa itu saya jadi sadar bahwa kalau kita mempertahankan hubungan toxic demi anak, dengan alasan anak, justru itu toxic," tegas Thalita Latief.
Thalita Latief memikirkan bagaimana kelak anaknya melihat hubungan kedua orang tuanya yang tidak sehat. Meski usianya belum dewasa itu akan terekam dan terus diingat oleh si anak.
"Karena anak akan melihat, akan merekam, akan ingat, dan itu adalah traumatik sendiri untuk anak. Jadi, secara psikologi itu nggak baik buat anak," jelasnya.
"Jadi, kalau misalnya kita memikirkan anak-anak kita, kita harus benar-benar mempertimbangkan situasi kayak gitu. Apakah benar baik untuk anak kita atau tidak. Karena bagi aku itu nggak baik buat anak," tegas Thalita Latief.
(pus/dal)