Meghan Markle: Aku Dicap Gila, Sinting, Histeris

Meghan Markle: Aku Dicap Gila, Sinting, Histeris

Tim detikcom - detikHot
Jumat, 14 Okt 2022 09:46 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 19: Meghan, Duchess of Sussex arrives at Westminster Abbey for The State Funeral of Queen Elizabeth II on September 19, 2022 in London, England. Elizabeth Alexandra Mary Windsor was born in Bruton Street, Mayfair, London on 21 April 1926. She married Prince Philip in 1947 and ascended the throne of the United Kingdom and Commonwealth on 6 February 1952 after the death of her Father, King George VI. Queen Elizabeth II died at Balmoral Castle in Scotland on September 8, 2022, and is succeeded by her eldest son, King Charles III.  (Photo by Christopher Furlong/Getty Images)
Meghan Markle. Foto: Getty Images/Christopher Furlong
Jakarta -

Meghan Markle belum lama ini merilis episode terbaru podcast-nya bertajuk The Decoding Crazy. Ia berbicara dengan aktris Constance Wu, Jenny Slate, dan Deepika Padukone.

Dalam episode terbaru podcast Archetypes tersebut, Meghan Markle membahas soal panggilan yang selama ini diterimanya dari masyarakat. Ia tidak menjelaskan secara rinci apakah hal tersebut ia dengar sendiri atau bicara tentang persepsi publik, namun ibu dua anak itu mengaku dicap gila, sinting, hingga tidak rasional.

"Angkat tanganmu kalau pernah disebut gila atau histeris. Atau bagaimana dengan gila, sinting, hilang akal, juga sangat tidak rasional?" ujar Meghan Markle.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalian mengerti maksudnya. Sekarang jika kita berada di dalam ruang yang sama, bisa melihat satu sama lain, kurasa akan cukup mudah melihat orang yang mengangkat tangan. Karena ngomong-ngomong, aku juga angkat tangan," lanjutnya.

Meghan Markle menyebut kata tersebut dilempar begitu saja tanpa malu-malu di depan mukanya. Hal itu, menurut Meghan, menjadi salah satu penyebab kerusakan yang ditimbulkan pada masyarakat dan perempuan.

ADVERTISEMENT

"Dari hubungan antara satu sama lain hingga keluarga yang hancur. Reputasi hancur. Karier hancur," ungkap Meghan Markle.

Ia kemudian membahas soal penggambaran perempuan 'gila' di sejumlah sitkom. Meghan Markle menyebut How I Met Your Mother hingga Scrubs sebagai sitkom yang merepresentasikan hal tersebut.

"Penggunaan label ini dipaksa masuk ke dalam diri kita melalui film dan TV, dari teman dan keluarga, bahkan dari orang asing secara acak," tambahnya.

"Faktanya, tidak ada yang mau disebut dengan label seperti itu," tegas Meghan Markle.

Sebutan untuk Meghan Markle tidak hanya datang dari masyarakat saja. Dibahas beberapa waktu lalu melalui buku Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown yang ditulis oleh Valentine Low, sejumlah staf punya panggilan khusus untuk istri Pangeran Harry tersebut.

Berdasarkan pengakuan para staf kerajaan, Meghan Markle disebut kerap membuat mereka sakit hati. Banyak perlakuan yang membuat staf ketakutan, seperti kerap memaki dan berbuat seenaknya.

Low pun mengungkap nama panggilan Meghan Markle yang diberikan oleh para staf kerajaan. Mereka menyebut ibu dua anak itu 'sosiopat yang narsis'.

"Semua orang tahu institusi ini akan dinilai dari kebahagiaan Meghan. Kesalahan yang mereka buat adalah berpikir bahwa Meghan ingin bahagia," ujar salah satu mantan staf dikutip oleh Low dalam bukunya.

"Meghan justru ingin ditolak. Karena ia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama," jelasnya.




(dal/dar)

Hide Ads