Periode yang kurang baik itu turut menyeret hubungan rumah tangganya dengan Viola Maria. Keduanya menikah pada 14 Agustus 2011 dengan sepi dari pemberitaan media.
"The bad news is, if you falling in love, you can fall out of love. Sekitar tahun kita 5 kita menikah, we felt out of love. Mungkin lebih tepatnya, gue sayang sama dia, tapi kalau diam mau meninggalkan gue, ya sudah. Cinta yang kami punya, ternyata nggak kuat menahan. Ketika kebanyakan orang memilih satu-satunya jalan ada berpisah, kami berusaha dengan cinta yang sabar. Cinta yang kalau lo membuat kesalahan itu lagi, itu lagi, itu lagi, lo akan sabar menghadapi. Cinta yang memaafkan, yang nggak pernah kasih rasa guilty, ya itulah cinta Tuhan kepada kita."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue yang waktu itu juga sudah menikah, bisa dibilang itu secara dokumen saja. Secara mental gue hanya sebagai pacar, gue tidak melakukan tanggung jawab gue sebagai suami. Gue bilang ke istri gue, ya ini kan hidup gue, lo nikah sama gue, dan gue memang seperti ini. Semuanya soal ego gue. Tapi ketika 2012 itu mulai terkikis, bagi gue, kesembuhan yang terjadi bukan secara fisik tapi mental. Sekarang kalau ke gereja gue selalu menangis karena merasa nggak pantas diselamatkan dengan segala kekotoran hidup ini. Dan, gue percaya segala tingkah laku gue di masa-masa sebelum itu, sudah dimaafkan Tuhan."
![]() |
"Ada film India judulnya PK, di akhir film itu ada dialog, kalau ada dua Tuhan di dunia ini. Tuhan yang menciptakan dengan penuh kasih sayang, dan satu Tuhan lagi yang diciptakan oleh manusia. Di situ gue sadar selama ini gue menyembah Tuhan yang diciptakan oleh manusia. Spiritual Journey gue di umur 33 tahun dan masih berjalan sampai saat ini dengan prinsip ketika melakukan ritual agama, bukan karena takut dihukum nyokap atau apa, tapi karena kita ingin merasakan kasih sayang dan memiliki hubungan dengan Tuhan kita."
Lebih jauh lagi, Daniel juga membicarakan mengenai hubungan horizontal dan vertikal. Yaitu hubungan manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan Tuhannya.
"Hablum Minallah dan Hablum Minannas itu juga ada dalam Injil. Tuhan Yesus berkata, cintailah Tuhan dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu. Dan, cintailah sesama manusia seperti engkau mencintai dirimu sendiri. Banyak orang yang kurang tepat mengartikan bahwa artinya prioritas yang pertama adalah Tuhan, baru manusia. Menurut gue, misalnya lo punya dua anak, mana yang lebih penting dan prioritas? Nggak mungkin ada yang lebih, karena keduanya sama-sama penting."
Sejak 2012, Daniel menghitung ulang usianya, makanya ketika ditanya detikHOT, dia mengaku baru berusia 10 tahun. Mulai saat itu juga, Daniel menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, pekerjaan sampai membeli jam, dia serahkan kepada Sang Maha Pencipta.
"Dulu gue punya jam tangan Audemars Piguet, terus hilang. Terus mikirnya, kayaknya memang level gue belum siap untuk memiliki barang mewah. Setelah jarang pakai jam, gue mulai pakai lagi, mereknya Hublot. Jam tangannya bagus, tapi ya you know, itu jam tangan. Sampai kemudian gue lihat nomor serinya, di situ gue tahu ini hadiah dari Tuhan. Jam itu yang pilih Viola karena taste gue suka jelek, jadi ya yang dia suka gue bakal suka aja, happy wife happy life. Ketika gue lihat dokumennya, nomor serialnya itu 1488188."
"Itu exactly my birthday, 14 Agustus 1981, ditambah angka 88 yang artinya new beginning. Oh God, thank you. Kayak ini jam tangan emang buat gue. Sekarang gue pakai itu pun motivasinya beda, bukan lagi buat pamer tapi untuk menceritakan kasih sayang Tuhan kepada diri gue. Dulu gue merasa mengonsumsi sesuatu dengan hati yang salah, dengan 'pride', sedangkan dari seven sins (tujuh dosa), pride yang paling dibenci oleh Tuhan."
Menutup cerita pertemuan dan atau ditemukannya dia oleh Tuhan, Daniel Mananta membagikan apa yang dia dapat dari pertemuannya dengan Ustaz Abdul Somad (UAS). Pertemuan yang cukup menyita banyak perhatian sampai-sampai menghadirkan rumor bahwa pertemuan tersebut bagian dari proses dirinya menuju mualaf.
![]() |
"Cara mencintai Tuhan adalah dengan mencintai ciptaanNya, so, love God by loving others, bukannya, love God and love others. Itu kenapa gue bisa berhubungan baik sama teman-teman yang mungkin agamanya jauh beda, ya contoh yang paling menarik dengan UAS. Karena gue merasa sama UAS, gue melihat dia bukan dari kacamata politik atau agamis, tapi melihatnya dari kacamata Sang Pencipta. Tuhan mencintai dia dengan tujuan dan Tuhan tersenyum ketika menciptakan seorang UAS. Siapa gue yang misalnya menghakimi ciptaan Tuhan."
"Ketika gue ngobrol sama UAS dan orang menyukai obrolan kita, Tuhan tersenyum. Mungkin kayak, 'oh anak-anak gue nih bisa duduk bareng tanpa ribut, tanpa ngomongin perbedaan'. Tahu nggak siapa yang kesal? Setan. Dia nggak terima kenapa bisa berdamai seperti itu. Padahal setan sudah memberikan banyak doktrin dan jebakan, harusnya dia mau lihat kita saling membenci. Andaikan pesan ini sampai lebih ke banyak orang, bagaimana cara mencintai Tuhan adalah dengan mencintai manusia, oh man, hopefully, people go changes, Indonesian people go changes!"
Simak Video "Video: Outfit Check Para Artis di Pernikahan Luna Maya-Maxime"
[Gambas:Video 20detik]
(mif/nu2)