Perlakuan Meghan Markle ke sejumlah staf kerajaan terungkap dalam sebuah buku bertajuk Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown yang ditulis oleh Valentine Low. Dalam buku tersebut, Low mengungkap nama panggilan yang disematkan para staf untuk bintang Suits tersebut.
Berdasarkan pengakuan para staf kerajaan, Meghan Markle disebut kerap membuat mereka sakit hati. Banyak perlakuan yang membuat staf ketakutan, seperti kerap memaki dan berbuat seenaknya.
Low pun mengungkap nama panggilan Meghan Markle yang diberikan oleh para staf kerajaan. Mereka menyebut ibu dua anak itu 'sosiopat yang narsis'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang tahu institusi ini akan dinilai dari kebahagiaan Meghan. Kesalahan yang mereka buat adalah berpikir bahwa Meghan ingin bahagia," ujar salah satu mantan staf dikutip oleh Low dalam bukunya.
"Meghan justru ingin ditolak. Karena ia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama," lanjutnya.
Low bahkan mengungkap dalam bukunya, kepala pers istana, Jason Knauf, disebut mengirimkan email ke sekretaris pribadi Pangeran William, Simon Case, pada 2018. Dalam email tersebut, ia mengungkap perilaku Meghan Markle yang disebutnya sebagai 'masalah serius'.
"Saya sangat prihatin setelah Duchess merundung dua asisten pribadi hingga memutuskan keluar dalam satu tahun terakhir," demikian email yang ditulis oleh Knauf berdasarkan keterangan Low.
Meghan Markle dan Pangeran Harry pun kemudian diminta untuk melakukan staf dengan lebih hormat. Namun, tanggapan yang diterima dari Meghan sangat tak disangka.
"Bukan tugasku untuk memanjakan orang," ujar Meghan Markle kala itu.
Meghan Markle dan Pangeran Harry memutuskan mundur sebagai anggota senior kerajaan pada 2020. Setelahnya, mereka memutuskan untuk tinggal di California bersama kedua anaknya, Archie dan Lilibet.
(dal/nu2)