Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan keluarga kerajaan Inggris diharapkan membaik setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Semasa hidupnya, sang mendiang ratu disebut stres karena keduanya.
Berdasarkan kutipan dari buku The New Royals: Queen ELizabeth's Legacy and the Future of the Crown yang ditulis oleh Katie Nichols, Ratu Elizabeth II disebut memberikan ketegasan kepada Harry dan Meghan. Bahwa, jika keduanya benar-benar memutuskan mundur, mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun yang didapatkan oleh keluarga kerajaan.
Diketahui, Pangeran Harry dan Meghan Markle resmi menikah pada 2018. Namun pada 2020, keduanya memutuskan mundur sebagai anggota keluarga kerajaan senior dan tinggal di Los Angeles.
"Ratu Elizabeth II dengan jelas menegaskan jika Harry dan Meghan memutuskan mundur, mereka tidak bisa lagi memanfaatkan keuntungan sebagai anggota keluarga kerajaan," tulis Katie Nichols dalam bukunya.
"Berdasarkan salah satu teman, ratu mengaku kelelahan mengurus soal keputusan mereka. Ratu Elizabeth II sangat terluka dan bilang padaku, 'Aku tidak tahu. Aku tidak peduli, dan aku tak mau memikirkannya lagi!'" lanjutnya.
Pangeran Harry dan Meghan Markle dikaruniai anak pertama, Archie, saat mereka memutuskan mundur sebagai anggota keluarga kerajaan. Meghan melahirkan anak kedua, Lilibet, saat mereka sudah pindah ke Los Angeles.
Menurut ahli kerajaan, salah satu sumber kesedihan Ratu Elizabeth II adalah kurangnya interaksi dengan cicitnya yang paling kecil.
"Ratu tidak bisa banyak bertemu Archie dan Lilibet, dan itu adalah sumber kesedihan ratu. Apalagi ketika Harry dan Meghan tidak bisa bergabung dengannya di akhir pekan di Balmoral pada Agustus 2022. Biasanya ratu menjadi tuan rumah untuk acara menginap semua cucu dan cicitnya," ungkapnya.
Buku tersebut juga menulis bagaimana Raja Charles III merasa terluka dan kecewa karena situasi Harry dan Meghan. Namun, sang raja disebut sangat menyayangi Harry apa pun yang terjadi.
Simak Video "Video: Ungkapan Pangeran Harry Merindukan Inggris "
(dal/wes)