Banyak peraturan atau adab yang harus dijaga oleh wanita, termasuk dalam berpakaian. Bagaimana dengan wanita mengikuti tren?
Pada zaman sekarang ada istilah cewek kue, cewek mamba, dan sebagainya. Kata Ustazah kali ini mengambil nasihat dari Ustazah Lulung Mumtaza di Islam Itu Indah dalam pembahasan kesalahan-kesalahan yang sering diremehkan wanita.
Ustazah Lulung Mumtaza memberikan penjelasan tentang berpakaian. Ada pun memakai pakaian warna-warni boleh-boleh saja. Ada juga pembahasan memakai dalaman hijab agar tidak menyerupai punuk unta, dan soal perempuan memakai celana panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap dari Ustazah Lulung Mumtaza:
Alhamdulillah sebagai wanita banyak aturan, seperti mengekang, padahal itu adalah membuat kita jadi bahagia. Bahagia itu adalah ciri wanita yang beriman. Insyaallah.
Kalau kita ngomongin pakaian ada cewek mamba, cewek kue, itu gimana sih? Memang dalam Al Quran secara umum dalam surat Al A'raf ayat 26, 'Wahai anak Adam, sudah aku turunkan yang namanya baju ini untuk menutup aurat.'
Jadi pertama nih untuk menutup aurat. Bagaimana caranya kek, bagaimana warnanya kek, yang penting tidak terlalu mencolok. Kedua, sebagai perhiasan. Perhiasan inilah kalau kata Ibnu Abbas, adabnya, akhlaknya, akhlakul karimahnya.
Bisa saja warna-warni. Boleh nggak sih pakai baju warna-warni? Sebenarnya sih boleh-boleh saja, karena ada dalam hadis Nabi, dalam kitab Bulughul Maram, menurut Imam Ibnu Hajar Al Haitami, bahwasannya Nabi sangat senang dengan warna putih. Nah, kalau warna merah gimana? Ada dari Bara bin Azab. Jadi bahwasannya kalau warna, selama ada hadisnya kita boleh pakai yang penting tidak terlalu mencolok.
Bahkan ada dari Anas bin Malik, warna kuning kunyit. Ada lagi kalau kata Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin adalah warna hitam. Hitam itu namanya cewek mamba. Jadi sekarang kita pakai saja cewek Ihya Ulumuddin jadikan lebih syariah?
Jadi mau warna-warni silakan, tidak ketat, tidak namanya kalau kata bahasa orang 'kue lemper' ketat banget. Jadi tetap benar-benar namanya longgar.
Bagaimana kalau pakai hijab? Di sini (kuncirannya) nanti kan kaya punuk unta. Jadi punuk unta itu begini ya, kalau pakai seperti ini (ada penahan seperti kunciran di bagian belakang kepala) disebut qaramil, dalaman kain. Kalau punuk unta itu di sini (di atas kepala terlihat dari depan ada seperti punuk) sampai tinggi sekali. Dalam hadis, ada nanti akhir zaman wanita yang berjalan berlenggak-lenggok sambil dia memakai yang namanya punuk unta.
![]() |
Jadi kalau kita memakai dalaman dimaklumi. Kalau tidak memakai dalaman nanti rambut nongol-nongol. Kalau rambut kelihatan itu jadi aurat. Jadi warna-warni silakan cuma jangan sampai kita ini pakai yang mencolok.
Bagaimana kalau pakai celana panjang? Boleh nggak sih perempuan pakai celana panjang? Sebenarnya masalahnya bukan boleh nggak boleh. Masalahnya kalau pakai celana leging yang tipis, apalagi warnanya sama dengan kulit, kalau kita dari jauh itu seolah-olah kita nggak pakai apa-apa. Begitu. Jadi kita pakai celana yang agak longgar. Muslimah itu sangat indah kalau dia tutup auratnya.
Kita harus tahu diri. Jangan sampai jadi magadir alias mak-mak nggak tahu diri. Maaf banget. Jadi tutuplah auratmu. Itu akan indah.
Lihat juga video 'Blak-blakan Ustazah Ngapak Berdakwah dari Kampung Sampai Hongkong':